Mentan: Indonesia Bisa Jadi Pemasok Pangan Utama Dunia

Pertanianku — Kementerian Pertanian (Kementan) RI optimis pada 2045 mendatang, Indonesia bisa jadi pemasok pangan utama dunia.

Indonesia bisa jadi pemasok pangan utama dunia
Foto: Google Image

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Amran Sulaiman optimis bahwa target tersebut dapat tercapai. Hal ini ia ungkapkan di depan organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO) pada pertemuan bilateralnya di sela-sela kegiatan The Fourth Jakarta Food Security Summit (JFSS-4) di Jakarta Convention Center Senayan, Kamis (8/3).

“Target itu akan tercapai dengan mempertimbangkan besarnya sumber daya yang ada di Indonesia termasuk besarnya keanekaragaman hayati dan ekosistem pertanian, luasnya potensi lahan subur untuk pertanian, melimpahnya tenaga kerja, tersedianya inovasi dan teknologi, dan besarnya potensi pasar dalam negeri dan internasional,” kata Amran dalam siaran persnya, Kamis (8/3/2018).

Sementara itu, Asisten Dirjen FAO, Kundhavi Kadiresan mengapresiasi capaian Pemerintah RI pada sektor pertanian. Terkhusus untuk pelaksanaan program asuransi pertanian dan sistem informasi pemantauan pertanian.

“Asuransi pertanian (khususnya crop insurance) Indonesia dapat diterapkan dengan baik, di negara lain tidak mudah menerapkan program asuransi,” ujarnya.

Selain mengapresiasi soal asuransi pertanian, Kadiresan yang merupakan Kepala FAO Regional Bangkok (ADG FAO Bangkok) itu juga mengapresiasi sistem informasi kalender tanam berbasis teknologi.

Sistem tersebut dapat diakses secara cepat oleh petani dan penyuluh melalui smartphone. Selain itu, ia juga mengaperesiasi upaya Pemerintah RI untuk mendorong pengaplikasian e-agricultural secara lebih luas.

Ia juga mengatakan bahwa dengan adanya kenaikan produksi yang telah dialami Indonesia, maka negara ini memiliki peluang untuk mengekspor produk pertaniannya. “Untuk memasarkan produk pertanian ke luar negeri, produk itu sendiri harus berdaya saing, efisien, dan spesifik, misalnya produk pertanian organik,” tutur dia.

Ia berharap, Indonesia dapat menjadi promotor sistem pertanian Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA) dan Organik. LEISA sendiri merupakan sistem pertanian berkelanjutan dengan input luar yang rendah dan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal secara efisien.