Mentan Jamin Harga Pangan tidak Naik Selama Ramadan

Pertanianku — Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menjamin, harga pangan tidak naik selama Ramadan hingga Lebaran. Ia bahkan telah berdiskusi dengan sejumlah asosiasi pengusaha, dan mereka sepakat tidak menaikkan harga.

harga pangan tidak naik selama Ramadan
Foto: Google Image

“Kami sudah diskusi dengan semua asosiasi ayam, pengusaha telur, beras, daging, kita sepakat jangan naikkan harga karena stok lebih dari cukup,” ujar Amran, Kamis (17/5).

Ia lantas mengatakan, apabila ada pengusaha yang menaikkan atau memainkan harga,  pemerintah akan langsung memberikan sanksi tegas. Sanksi tersebut berupa pencabutan izin usaha, bahkan hingga pencabutan izin rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian.

“Kalau yang khusus lewat Kementerian Pertanian kami pasti beri sanksi, katakanlah impor daging pasti kami sanksi tegas kalau coba mainkan harga,” tegasnya.

Keoptimisan Amran didasari karena tidak ada daerah yang mengalami kekurangan stok pangan. Sebab, Bulog telah menyiapkan stok yang cukup bagi kebutuhan masyarakat saat Ramadan dan Lebaran.

Sebelumnya, ia melaporkan perkembangan stok komoditas strategis kepada Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Dalam laporannya, Amran optimistis bahwa stok bahan pokok saat Ramadan hingga Lebaran dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kami laporkan ke beliau bahwa stok kita posisi aman, karena kita persiapkan 2 bulan, bahkan 3 bulan sebelumnya,” ujar dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan, beberapa komoditas pangan seperti cabai dan bawang sudah ditanam sekitar 3 bulan sebelum Ramadan. Karena itu, dia optimistis hasil panen kedua komoditas tersebut berada di atas 20 persen. Adapun, usia panen cabai dan bawang, yakni 3 bulan.

Selain itu, Amran juga menjamin stok telur ayam juga ayam potong untuk Ramadan dan Lebaran sangat mencukupi. Apalagi, ia mengklaim bahwa Indonesia telah mengekspor kedua komoditas ini.

“Telur kita sudah ekspor, berarti suplainya lebih, ayam juga sudah ekspor, dalam sejarah pertanian Indonesia kita pertama ekspor ke negara jepang, kita ekspor ke tiga negara,” ungkap Amran.

Di sisi lain, petani jagung Indonesia juga telah meningkatkan ekspor yang cukup tinggi, yakni sekitar 6,11%. Dengan demikian, total keseluruhan ekspor pertanian Indonesia pada 2017 naik 24 persen dengan nilai sekitar Rp400 triliun.