Mentan Menilai Kabupaten Morowali Berpotensi untuk Pengembangan Sikomandan

Pertanianku — Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menilai Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, sebagai daerah yang berpotensi untuk menjadi tempat pengembangan peternakan dalam rangka mendukung program Sapi dan Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan).

Sikomandan
foto: Pertanianku

Program tersebut diharapkan mampu mendongkrak populasi dan produksi ternak secara nasional. Dengan begitu, Indonesia dapat mewujudkan swasembada daging dan mengurangi impor daging.

Mentan menjelaskan, Kementan telah mengirim Tim Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan yang bertanggung jawab di Kabupaten Morowali pada kegiatan 1.000 desa sapi.

“Saat ini tim yang terdiri dari beberapa perwakilan Direktorat Teknis, Sekretariat, dan UPT lingkup Ditjen PKH turun ke lapangan untuk memverifikasi CPCL pada calon kelompok ternak yang telah ditentukan,” tutur Syahrul seperti dikutip dari laman ditjenpkh.pertanian.go.id.

Ketua tim dari BBIB (Balai Besar Inseminasi Buatan) Singosari Suharyanta mengatakan ada lima kelompok ternak yang diverifikasi saat melakukan rapat koordinasi antara tim pusat dan tim daerah.

Kelompok yang telah diverifikasi adalah Kelompok Ternak Coppobola yang berada di desa Bahoea Reka Teka, Kelompok Ternak Maju Utama di Desa Umparga, Kelompok Ternak Topogari Jawa Bersama di Desa Topogari, Kelompok Ternak Bosu Bersatu di Desa Wosu, dan Kelompok Ternak Vitamea di Desa Larobenu.

Suharyanta menjelaskan, kelompok ternak tersebut beranggotakan antara 20 sampai 60 orang dengan luas lahan 10 sampai 50 hektare. Secara umum CPCL terbilang bagus dan sumber daya manusia sangat positif. Namun, para peternak masih terkendala dengan akses jalan yang kurang mendukung.

Sementara itu, Bupati Morowali Taslim mengaku senang setelah mendengar hasil verifikasi CPCL. Taslim mengatakan bahwa masyarakat di Kabupaten Morowali sangat antusias dengan adanya kegiatan tersebut.

“Kami mengharapkan bagaimana pengembangan peternakan ini bisa sejajar dengan yang ada di Pulau Jawa yang bisa memberikan nilai tambah,” ujar Taslim.

Taslim yakin program ini dapat memberikan nilai tinggi dan kesejahteraan bagi peternak di Morowali. Taslim menyebut bahwa peluang pengembangan industri peternakan berbasis korporasi di Kabupaten Morwali memang masih sangat besar.