Pertanianku – Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan) Andi Amran Sulaiman selalu berkeliling tanpa henti memonitor ke beberapa sentra produksi gabah di berbagai daerah.
Belum lama ini Mentan bersama Bulog dan TNI melakukan panen raya dan mengukur langsung kadar air Gabah Kering Panen (GKP) milik petani serta langsung membeli melalui program Serap Gabah Petani (Sergab). Tujuannya, jangan sampai hasil panen petani menjadi permainan harga oleh tengkulak seperti selama ini terjadi.
Belum lama ini Mentan Andi Amran Sulaiman melakukan panen raya bersama masyarakat tani di Kelurahan Sepe’e Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, beberapa waktu lalu. Mentan Amran didampingi Kasdam VII Wirabuana Brigjend. TNI Supartodi, Ketua Satgas Serap Gabah Brigjend. TNI Rahmad Pribadi, Anggota DPR RI Komisi IV Muhammad Nasyit Umar, dan Direktur Keuangan Bulog Irianto Hutagaol serta jajaran Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan. Mentan menyaksikan langsung panen serta pembelian gabah petani oleh Bulog.
“Kualitasnya bagus, hasilnya bagus,” ujar Amran dan meminta Bulog membeli semua gabah petani dengan harga Rp3.700/kg sesuai HPP yang ditetapkan oleh pemerintah.
Mentan Amran dalam sambutannya mengatakan hingga saat ini stok beras nasional cukup atau kurang lebih dua kali lipat dari stok tahun kemarin pada periode yang sama. Mentan juga meminta Bulog untuk segera menyerap gabah petani.
“Apa yang didapatkan saat ini hasil perjuangan dan kerja keras kita semua. Keberhasilan yang telah dicapai merupakan keberhasilan bersama. Aku tidak ingin “wariskan kemiskinan” pada negara ini dan ingat kita sudah tidak impor lagi,” ungkap Mentan dengan yakin.
Mentan berharap agar budaya kerja disebarkan ke semua pihak. Bantuan pemerintah berupa benih jagung, pompa air, combine harvester, hand tractor, dan transplanter rice dimaksimalkan.
“Pergi tanam padi, pergi tanam jagung, pergi tanam untuk anak istrimu. Kami sebenarnya sudah cukup namun karena diberi amanah diriku pun kuwakafkan untuk negara ini,” ucap Amran.
Sementara itu, Direktur Keuangan Bulog, Irianto Hutagaol menyatakan siap melaksanakan Perpres dan Permentan untuk menyerap gabah petani seluruh Indonesia sesuai target 4 juta ton beras. Seperti Kabupaten Barru untuk wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Bulog menargetkan tahun ini akan menyerap 400 ribu ton setara beras. Target ini naik 50 ribu ton dibanding tahun sebelumnya.