Pertanianku – Tahun ini Pemerintah melalui Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman akan menargetkan produksi jagung sebanyak 25 juta ton. Jika Indonesia bisa memproduksi jagung dengan jumlah tersebut Indonesia tak perlu lagi impor jagung sepanjang 2017.
“Jelas, target kami harus di atas tahun lalu, bisa sampai 25 juta ton di 2017,” tutur Menteri Amran di sela-sela panen jagung perdana di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Katibung, Kabupaten Tanggamus, Lampung, belum lama ini seperti dilansir dari Republika (22/2).
Menurut Amran, kesejahteraan petani jagung menjadi prioritas untuk ditingkatkan sehingga pemerintah dan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) bertekad tidak akan terjadi impor jagung seperti tahun-tahun sebelumnya.
Selain itu, pemerintah juga memberi dukungan kepada petani dengan membaiknya harga jagung di tingkat petani jagung. Menurut Mentan, harga jagung di tingkat petani Rp2.700 per kg untuk jagung dengan kadar basah, sedangkan harga jagung dengan kadar kering mencari Rp3.700 per kg.
Menurutnya, membaiknya harga jagung di tingkat petani dapat meningkatkan kesejahteraan petani jagung dan menambah semangat untuk bertanam jagung. “Harga pemerintah Rp3.150 per kg, sedangkan perusahaan menerima Rp3.700 per kg, ini lebih bagus lagi,” tambahnya.
Ia menekankan jika harga jagung kadar kering di bawah patokan pemerintah Rp3.150 per kg, pihaknya langsung mengecek ke lapangan untuk mencari solusinya. “Untuk jagung kadar basah tidak boleh di bawah Rp2.500 per kg, atau jagung kadar kering tidak boleh di bawah Rp3.150 per kg,” tutur Mentan