Mentan: RI Masih Mengejar Target Swasembada Jagung

Pertanianku – Hingga saat ini pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian masih terus mengejar target swasembada jagung guna menekan impor jagung yang kerap dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Melalui berbagai program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian, saat ini Indonesia telah berhasil menekan impor sebesar 66 persen pada 2018 yang akan datang. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Mentan Amran.

“Khusus jagung kami prediksi surplusnya bisa dicapai tahun 2018,” jelas Amran, seperti melansir laman Kementerian Pertanian (15/6).

Hal serupa juga disampaikan Presiden RI Joko Widodo saat membuka Pekan Nasional Kelompok Tani dan Nelayan (Penas KTNA) di Banda Aceh (6/5/17). Jokowi mengapresiasi kinerja petani di seluruh Indonesia yang mendukung peningkatan produksi jagung sehingga Indonesia dapat menekan ketergantungan pada jagung impor 3,6 juta ton pada 2015 menjadi 900.000 ton pada 2016 setelah Pemerintah RI memutuskan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp3.150 per kg.

Menurut Amran, meski belum surplus, produksi jagung nasional semakin membaik sehingga stok banyak dan berhasil menekan angka impor sebesar 66 persen. “Dengan peningkatan produksi, maka pemerintah meyakini produksi jagung Indonesia sudah bisa surplus segera mungkin atau di 2018,” ucapnya.

Produksi yang meningkat tentunya, kata Mentan, juga akan terus membuat impor turun. Dia menegaskan dalam upaya menekan impor, pemerintah bukan hanya mendorong peningkatan produksi di berbagai daerah sentra produksi, tetapi juga menjalin kerja sama dengan asosiasi Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT).

GPMT diminta mendorong perusahaan anggotanya untuk bisa lebih mengutamakan menyerap produksi jagung lokal untuk kebutuhan industrinya. “Dengan penyerapan jagung lokal, maka petani semakin bergairah bertanam jagung sehingga produksi bisa memenuhi bahkan melebih kebutuhan konsumsi dan pabrikan yang sekitar 1,7 juta ton per bulan,” katanya.

Berdasarkan data BPS, produksi jagung pada 2016 sebanyak 23 juta ton jagung pipilan kering dan target luas tambah tanam jagung 2017 sebesar 700 ribu hingga 1 juta hektare (ha). Untuk itu, Indonesia optimis bahkan surplus jagung di 2018.