Pertanianku — Belum lama ini Luwu Utara mengalami musibah banjir bandang yang menerjang daerah Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada Selasa (28/7) meninjau lokasi yang terdampak banjir bandang sekaligus serahkan bantuan untuk para korban banjir.
Pada kunjungan tersebut, Mentan memberikan bantuan yang langsung diterima oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, berupa sembako dan kebutuhan sehari-hari lainnya seperti minyak goreng, gula, air mineral, mi instan, beras, biskuit, telur, ikan kaleng, susu, kopi, abon, alat masak, kompor, gas, sabun, popok, sarung, handuk, tikar, selimut, perlengkapan salat, hand sanitizer, detergen, pasta gigi, sikat gigi, dan tandon air.
Selain bantuan sembako dan kebutuhan sehari-hari, korban banjir di Luwu Utara juga mendapatkan bantuan program pertanian pemerintah pusat untuk Kabupaten Luwu sebesar Rp17,5 miliar.
“Saya menyampaikan rasa prihatin, ikut merasakan segala hal, saya laporkan kepada Bapak Presiden bahwa saya ke Luwu, dan ini menjadi bagian keprihatian dari Bapak Presiden, Bapak Jokowi. Dan sebelum saya jalan, Bapak Presiden menyampaikan pesan agar memperhatikan Luwu, segera pulihkan yang bisa dipulihkan di sana,” jelas Mentan Syahrul seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.
Pada kunjungan tersebut, Mentan memastikan bantuan yang diberikan sudah benar-benar tiba di lokasi agar bisa segera digunakan untuk membantu revitalisasi wilayah tersebut dari bencana. Mentan menegaskan bantuan pemulihan bencana untuk sektor pertanian pada Agustus diusahakan sudah selesai.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara mengungkapkan rasa terima kasih atas kunjungan Mentan dan bantuan yang diberikan untuk masyarakat yang terkena dampak banjir bandang.
“Peristiwa banjir bandang yang lalu, yang paling banyak terdampak adalah lahan perkebunan dan pertanian, hampir 80 persen warga kami bergerak di pertanian. Kehadiran Bapak Menteri sangat berarti bagi kami dan masyarakat,” tutur Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Lahan pertanian padi yang terkena dampak banjir bandang seluas 2.460,50 hektare dan puso seluas 1.774 hektare, lahan jagung 1.394 hektare dan puso seluas 902 hektare, jeruk siam seluas 111 hektare dan puso seluas 74 hektare, kakao seluas 1.436,5 hektare dan puso 539 hektare, dan masih banyak lagi.