Pertanianku — Agrowisata Jatiluwih yang berlokasi di Kabupaten Tabanan, Bali, memiliki terasering pesawahan yang sangat indah dan menghasilkan beras berkualitas tinggi. Kini daerah tersebut bukan saja menjadi penghasil beras, melainkan telah menjadi objek agrowisata yang disukai oleh turis lokal dan mancanegara. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menginginkan agar daerah tersebut bisa dikembangkan lebih luas dengan konsep mina padi.

“Kita telah sepakat dengan kepala Subak, Komisi IV DPR RI, pemerintah daerah, dan berbagai pihak untuk kembangkan potensi Jatiluwih ini melalui tumpang sari padi-ikan, namanya mina padi dan budidaya ikan bioflok. Pola mina padi adalah pola klasik tapi memelihara alam dan budaya yang bagus dan pariwisata semakin menarik,” tutur Mentan Syahrul seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.
Mentan menegaskan tidak boleh ada alih fungsi lahan di daerah Jatiluwih agar warisan budaya dunia bisa semakin terjaga dan lestari.
Selain mina padi, Mentan juga menyusun beberapa rencana untuk dikembangkan di Jatiluwih, mulai dari pengembangan ternak hingga menanam komoditas buah-buahan dan perkebunan seperti kelapa. Pengembangan tersebut diharapkan bisa meningkatkan daya tarik dan produktivitas agrowisata Jatiluwih.
“Artinya, rakyat tidak hanya dapat dari pertanian dan khususnya padi tapi juga nilai dari pariwisatanya. Saya berharap Jatiluwih ini menjadi landmark yang paling kuat ke depannya. Nilai budaya kita harus jaga dan tidak boleh ada alih fungsi lahan,” ujar Mentan.
Anggota Komisi IV DPR RI, I Made Urip, sependapat dengan rencana yang dipaparkan oleh Mentan. Menurutnya, pengembangan mida padi bisa menjadi nilai tambah yang dapat meningkatkan produksi pangan dan wisata. Selain itu, konsep mina padi sendiri sudah berhasil dikembangkan di daerah Sleman.
Menurut Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, mina padi merupakan sistem pertanian yang menerapkan integrasi dengan kegiatan pertanian lainnya atau pengelolaan pertanian terpadu. Mina padi bisa menjadi salah satu solusi mengatasi ketahanan pangan di era pandemi Covid-19.
“Kementan sangat serius mendorong pengembangan pola integrated farming ini melalui pemberian bantuan KUR, bantuan bibit dan sarana produksi lainnya. Pola ini menjadi model yang dikembangkan di berbagai daerah sehingga ketahanan pangan nasional dan di Jatiluwih tentu meningkatan gairah di sektor pariwisatanya,” jelas Suwandi.