Pertanianku — Tingkat keasaman air atau pH merupakan salah satu unsur penting yang harus dijaga tetap stabil agar tidak mengganggu kehidupan ikan yang ada di dalamnya. Pasalnya, pH dapat langsung memengaruhi kualitas kesehatan ikan. Oleh karena itu, pH kolam harus dicek secara berkala, paling tidak satu minggu sekali. Jika pH air tidak sesuai, Anda harus melakukan tindakan untuk menurunkan atau menaikkan pH air kolam.
Derajat keasaman air kolam yang ideal adalah 5—7. Kondisi pH semakin krusial apabila Anda memelihara sayur dan ikan dalam satu kolam. Kondisi pH yang tidak sesuai akan menyebabkan ikan dan sayur menjadi sengsara.
Menaikkan pH air kolam dapat dilakukan dengan memberikan aerasi secara terus-menerus di dalam kolam agar sistem aerasi berlangsung baik. Berikan pecahan koral dan cangkang kerang yang sudah dicampur dengan potongan batu kapur ke dasar kolam. Jika cangkang kerang sulit didapat, Anda bisa menggunakan cangkang telur atau cangkang bekicot yang lebih mudah.
Tambahkan juga pelepah daun pisang yang sudah dipotong kecil-kecil. Jika perlu, berikan sedikit baking soda ke dalam air kolam untuk membantu menaikkan pH air. Selain baking soda, tambahkan juga sodium bikarbonat, tapi jumlah yang digunakan harus benar-benar terbatas dan jangan sampai berlebihan.
Sementara itu, menurunkan pH air bisa dilakukan dengan merendam daun ketapang selama beberapa hari untuk dicampurkan ke dalam air kolam. Anda juga bisa memasukkan kulit jeruk lemon ke dalam air dan rendam hingga angka pH yang diinginkan tercapai.
Penurunan pH juga bisa dilakukan dengan menambahkan kayu driftwood yang biasa digunakan untuk aquascape sebagai hiasan, cuka, atau asam klorida. Seluruh bahan yang disebutkan tidak perlu digunakan semuanya. Anda bisa mencoba salah satunya saja yang dirasa cocok dan mudah didapat.
Hasil menaikkan atau menurunkan pH air terkadang memerlukan trial and error karena tidak bisa berhasil dalam satu kali percobaan. Anda perlu mencari cara yang tepat terhadap kondisi air kolam sendiri. Pengecekan air kolam sebaiknya dilakukan setelah 1—2 jam bahan diaplikasikan ke dalam kolam. Dengan begitu, hasil yang didapatkan jauh lebih valid dibandingkan pengecekan yang dilakukan terlalu cepat.