Pertanianku – Agar dapat dihasilkan telur tetas berkualitas, perlu didukung oleh sifatsifat genetik yang baik. Selain itu, induk ayam pun memerlukan cara-cara pemeliharaan yang baik. Hanya dengan cara pemeliharaan yang baik, keunggulan genetik akan muncul.
Induk ayam yang produksi telurnya tinggi akan menghasilkan telur dengan fertilitas dan daya tetas yang tinggi pula. Oleh karena itu, induk ayam betina maupun jantan, sebaiknya diseleksi terlebih dahulu. Dalam penyeleksian ini terlebih dahulu harus diketahui keadaan induk itu sendiri dan penangannya. Namun, sebelumnya perlu diketahui kriteria induk yang baik yang mampu menghasilkan banyak telur tetas Bila telur tetas tersebut ditetaskan dengan cara yang benar, sebagian atau hampir seluruh telur tetas akan menetas. Anak ayam yang berhasil menetas pun sebagian besarnya akan normal dan sehat.
Umur induk yang dikawinkan akan berpengaruh terhadap daya tetas telur yang dihasilkan. Induk betina dan jantan yang baik untuk dikawinkan sebaiknya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Umur yang paling sesuai adalah untuk betina minimal 7—18 bulan dan untuk yang jantan 7—24 bulan (Tabel 2). Telur yang akan ditetaskan dipilih dari induk yang telah bertelur kedua dan seterusnya. Selain itu harus diperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
– Umur telur kurang dari tujuh hari.
– Bentuk telur normal (oval) yaitu tidak terlalu lonjong atau terlalu bulat. Ukuran lebar ¾ kali panjangnya.
– Telur tidak terlalu kecil atau besar, sesuai varietas ayam, untuk ayam elba biasanya berbobot 55—60 g/butir.
– Kulit telur rata, tidak cacat (retak), ketebalannya sedang, dan bersih.
Sumber: Buku Ayam Elba Kampung Petelur