Menyeleksi Ukuran Nila

Pertanianku – Penggunaan nila Gesit memang terbukti efektif menghasilkan benih berkelamin jantan. Namun, untuk memperolehnya harus ke tempat yang menciptakannya, yaitu BBPBAT Sukabumi. Bagi yang berada di daerah Jawa mungkin mudah karena lebih dekat. Akan tetapi, bagi yang berada di luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan daerah lainnya pasti sulit. Hal itu karena jaraknya yang sangat jauh.

Seleksi ukuran Nila

Walaupun bisa dilakukan pengiriman, juga membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang tidak sedikit. Jaminan induk sampai di tempat dengan selamat juga tidak ada karena kemungkinan besar akan mengalami stres selama perjalanan.

Pemberian MT juga sangat efektif dalam menghasilkan nila jantan. Namun, cara ini cukup rumit. Selain harus melalui berbagai tahapan, diperlukan keahlian khusus. Hanya membaca buku saja mungkin tidak cukup, tetapi harus melihat dan mempraktikannya secara langsung.

Seleksi yang paling efektif dilakukan ketika benih berukuran 3—5 cm atau setelah pendederan kedua. Sebelum diseleksi, benih yang baru dipanen dibersihkan terlebih dahulu, terutama dari lumpur dan sampah. Agar kondisinya pulih, benih diberok terlebih dahulu. Selama pemberokan, benih tidak boleh diberi pakan. Pemulihan kondisi benih dapat membuat penerapan cara ini menjadi lebih mudah. Hal itu karena benih mudah dipisahkan.

Setelah benih siap, langkah berikutnya adalah persiapan wadah dan alat. Ada dua wadah yang harus disiapkan, yaitu satu wadah untuk ikan besar yang biasanya berkelamin jantan dan satu wadah untuk ikan kecil yang berkelamin betina. Sementara itu, alat yang harus disiapkan adalah skupnet dan alat sortir berlubang (diameter 0,5 inci). Seleksi benih harus melalui beberapa tahapan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ada empat tahap dalam melakukan seleksi benih, yaitu sebagai berikut.

a) Letakkan alat sortir di atas sebuah wadah yang sudah diisi air.

b) Tangkap benih dengan skupnet.

c) Masukkan benih ke dalam baskom sortir dan biarkan beberapa saat. Benih kecil akan keluar dan benih yang besar akan tertahan.

d) Masukkan benih yang tertahan ke dalam wadah lain yang sudah disiapkan. Benih yang tertahan dengan ukuran lebih lebih besar akan berkelamin jantan.

Seleksi sangat praktis, efektif, dan efisien. Dikatakan praktis karena mudah dalam melakukannya. Efektif maksudnya adalah karena hasil yang diperoleh lebih tepat. Sementara itu, disebut efisien karena tidak membutuhkan biaya besar.

Namun demikian, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jumlahnya harus ditetapkan. Misalnya dalam satu wadah yang akan disortir terdapat 10.000 ekor benih. Jumlah benih yang disortir dan berkelamin jantan biasanya sekitar 80%, yaitu 8.000 ekor. Dari 80% itu, jumlah benih yang unggul dan pertumbuhannya cepat paling banyak adalah 2/3 dari total benih yang ada, yaitu sekitar 5.360 ekor. Akan tetapi, jika ingin mendapatkan benih yang kualitasnya lebih unggul lagi, biasanya dilakukan seleksi lebih lanjut dan hanya dipilih sekitar 1/2 dari total 80% tersebut, yaitu sekitar 4.000 ekor. Penyeleksian tahap akhir ini ditujukan untuk memilih benih dengan ukuran paling besar dan merata.

 

Sumber: Buku 6 Jurus Sukses Pacu Pertumbuhan Nila Panen 60 kg per m