Pertanianku — Gambir sudah lama dikenal dan dimanfaatkan masyarakat Indonesia. Persebarannya pun sangat luas, dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, hingga Maluku. Umumnya, gambir digunakan untuk menyirih, pewarna, dan berbagai obat. Beberapa kandungan gambir rupanya berkhasiat sebagai obat.

Bagian dari gambir yang digunakan adalah ekstrak daun dan ranting dari tanaman gambir. Ekstrak tersebut dicetak dan dikeringkan dalam keadaan panas. Hasil cetakan tersebut berbentuk hampir mirip gula jawa.
Gambir dapat ditemui di pasaran dalam bentuk kotak atau silinder. Ia memiliki tekstur agak keras dan berwarna putih. Aroma gambir cukup menyengat.
Fungsi utama gambir adalah sebagai astringen. Astringen merupakan zat yang menyebabkan pengerutan jaringan sehingga dapat mengurangi sekresi. Oleh karena itu, gambir juga digunakan sebagai obat luar.
Kandungan utama dari tumbuhan Uncaria gambir ini adalah berbagai jenis flavonoid. Salah satunya adalah gambiriin. Selain itu, gambir juga mengandung katekin hingga 51 persen. Gambir juga mengandung zat penyamak dengan persentase 22—50 persen.
Tak hanya itu, gambir juga mengandung alkaloid. Salah satunya adalah gambirtanin. Zat tersebut tersedia dalam bentuk turunan dihidro- dan turunan okso- gambirtanin. Gambir juga mengandung d-katekin sebanyak 7—33 persen dan asam katekunat. Asam ini masih sejenis dengan tanin, dan terkandung sebanyak 22—50 persen.
Katekin yang terkandung dalam gambir digunakan sebagai antihistamin. Zat tersebut banyak digunakan sebagai anti-alergi. Salah satu kegunaannya adalah untuk mengobati hepatitis dan luka pada hati. Katekin juga merupakan anti-oksidan.
Gambir juga diketahui dapat merangsang keluarnya getah empedu. Efek positif yang ditimbulkan adalah melancarkan proses pencernaan di perut dan usus. Gambir juga biasa dimanfaatkan sebagai campuran obat luka bakar, sakit kepala, diare, disentri, obat kumur, sariawan, dan sakit kulit.
Selain khasiatnya di bidang kesehatan, gambir juga bisa dimanfaatkan sebagai pewarna tekstil. Ia juga digunakan sebagai perekat kayu lapis dan papan partikel.
Orang Indonesia pada zaman dulu menggunakan gambir sebagai campuran menginang atau mengunyah sirih. Gambir juga bisa Anda gunakan sebagai obat serak, sakit tenggorokan, dan radang gusi.