Pertanianku – Ikan lele merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak dibudidayakan karena tingginya permintaan di pasaran. Bahkan, saat ini berbagai metode budidaya lele gencar diterapkan. Salah satunya, metode budidaya ikan lele dengan sistem bioflok.
Inovasi budidaya lele bioflok di kolam bulat yang digadang Badan Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang diklaim dapat mendongkrak pendapatan para pembudidaya lele.
Kolam bulat yang digunakan dalam budidaya lele ini adalah kolam dengan rangka besi wiremesh yang dikaitkan satu sama lain dengan pengelasan. Diameter kolam yang digunakan sebesar 3 meter.
Bahan terpal yang digunakan cukup tebal, agar bisa bertahan dari panas yang dihasilkan selama proses budidaya. Pada bagian bawah kolam diberi sekam yang berfungsi untuk meredam panas dan menghindari kontak langsung kolam dengan tanah.
“Semua bahan yang digunakan dalam pembuatan kolam dapat dibongkar dan dirangkai kembali, cocok untuk pembudidaya yang memiliki lahan sempit karena kolam bisa dipindahkan,” kata Boyun Handoyo, Kepala Divisi Budidaya Air Tawar BLUPPB Karawang.
Salah satu pembudidaya lele di Karawang, Baemahdi, menuturkan, tidak ada hal khusus dalam budidaya lele bioflok di kolam bulat ini. Justru menurutnya teknik ini lebih mudah.
“Justru lebih mudah, karena letak kolam yang di atas tanah memudahkan dalam membersihkan kolam dan panen. Pemberian pakan pun sama dengan budidaya lele di kolam tanah maupun terpal, cukup 2 kali sehari,” tutur Baemahdi.