Metode-Metode Pengawetan Kayu Jabon

Pertanianku — Kayu jabon yang sudah dipanen harus mendapatkan beberapa pengolahan, seperti pengeringan dan pengawetan. Kayu yang sudah dipanen biasanya disimpan di tempat penyimpanan terlebih dahulu. Pengawetan kayu jabon berfungsi untuk menjaga kualitas kayu yang disimpan di dalam tempat penyimpanan.

pengawetan kayu jabon
foto: Pertanianku

Kayu yang sudah diawetkan tidak akan mengalami penurunan kualitas secara siginfikan sehingga harga jual kayu jabon tetap bagus dan dapat menguntungkan petani.

Tindakan pengawetan kayu jabon dilakukan sebelum kayu disimpan di dalam ruang penyimpanan. Ada tiga metode pengawetan kayu jabon yang sering dilakukan oleh petani kayu jabon. Simak ulasan berikut ini.

Metode peleburan

Kayu yang akan diawetkan dengan metode peleburan sebaiknya sudah dalam kondisi kering hingga kadar airnya mencapai 8—12 persen. Bahan pengawet yang digunakan untuk metode ini dilarutkan ke dalam air dengan perbandingan sesuai yang tertera pada kemasan pengawet. Jangan gunakan perbandingan yang kurang atau berlebihan agar proses pengawetan bisa berjalan lancar.

Bahan pengawet yang sudah dilarutkan bisa langsung Anda sapukan ke permukaan kayu secara merata dengan menggunakan kuas. Setelah itu, keringkan kayu dengan cara diangin-anginkan selama beberapa saat. Agar proses pengawetan berhasil, lakukan peleburan sebanyak 5—6 kali.

Metode penyemprotan

Kayu yang akan diawetkan dengan metode penyemprotan harus dikeringkan terlebih dahulu hingga kandungan airnya tersisa 8—12 persen. Larutkan bahan pengawet dalam air dengan perbandingan yang sesuai dengan anjuran.

Selanjutnya, semprotkan pengawet ke permukaan kayu secara merata dengan nozzle tanpa kabut. Agar pengawetan berhasil, lakukan penyemprotan sebanyak 5—6 kali.

Metode perendaman

Kayu jabon yang akan diawetkan dengan metode perendaman harus dikeringkan hingga kadar airnya menjadi 45 persen. Perendaman bisa dilakukan dalam wadah besi yang tahan karat, bak semen, atau lubang tanah yang sudah ditutupi terpal.

Masukkan air yang sudah dicampur dengan bahan pengawet ke wadah. Rendam kayu larutan tersebut hingga air setinggi 10—15 cm dari permukaan kayu. Perendaman berlangsung selama 3—6 hari. Setelah itu, angkat kayu dan angin-anginkan di tempat yang tidak terpapar cahaya matahari secara langsung.