Metode Ramli yang Efektif Basmi Hama dan Pangkas Dana

Pertanianku — Berbagai jenis tanaman hortikultura sangat rawan terserang beragam jenis hama dan penyakit. Tidak terkecuali dengan tanaman jeruk. Kini, metode ramli alias ramah lingkungan tengah digalakkan sebagai upaya basmi hama yang tidak berbahaya bagi tanaman ataupun lingkungan itu sendiri.

basmi hama
foto: pixabay

OPT yang banyak menyerang tanaman jeruk ini ternyata dapat dibasmi dengan menggunakan insektisida dan pestisida hayati. Penggunaan insektisida dan pestisida hayati untuk basmi hama pun lebih menghemat dana ketimbang menggunakan zat kimia.

Tanaman jeruk dapat dirawat dengan metode ramli. Beberapa jenis agen hayati yang berperan sebagai insektisida dan pestisida alami antara lain tanaman kipait, nimba, sirsak, dan masih banyak lainnya.

Penggunaan pestisida alami ini pun didukung penuh oleh pemerintah. Beberapa kecamatan yang merupakan sentra penghasil jeruk sudah mendapatkan bimbingan langsung dari Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura. Salah satunya adalah Kecamatan Dau yang memiliki luasan lahan cukup luas yang digunakan sebagai lahan budidaya jeruk.

Di Kecamatan Dau, budidaya jeruk tidak hanya menghasilkan produksi jeruk dalam skala besar, tetapi juga menjadi sentra pariwisata. Dengan begitu, penerapan penggunaan pestisida nabati akan lebih aman bagi pengunjung. Begitu juga dari sisi pengunjung akan lebih percaya dengan produk yang mereka konsumsi dari lokasi wisata tersebut karena tidak menggunakan zat berbahaya dalam budidayanya.

Petani jeruk biasanya mengeluarkan biaya tertentu untuk pembelian sarana pengendalian OPT berupa pestisida. Kini, seiring dengan banyaknya pestisida nabati yang menerapkan metode ramli, biaya yang digunakan untuk membeli pestisida ini pun dapat ditekan.

Penggunaan agen hayati sebagai pengganti pestisida ini dapat menekan hingga 50 persen biaya perawatan. Tidak hanya menghasilkan tanaman yang lebih sehat, penggunaan agen hayati juga membuat tanaman lebih ramah lingkungan.

Penampilan tanaman yang dipelihara dengan cara ini pun lebih berkualitas. Jeruk ini lebih diminati konsumen karena rasa dan penampilannya lebih unggul. Selain itu, daya simpan jeruk yang dipelihara dengan metode ramli juga lebih tahan lama.

Metode ramli memang tidak bisa diterapkan langsung dan sekaligus. Secara bertahap, para petani didorong untuk terus melakukan perubahan pola produksi tanaman organik. Budidaya jeruk yang sangat rawan terserang OPT pun dapat ditekan jika petani perlahan menerapkan metode ramli ini pada tanaman budidayanya.