Mikroalga Berpeluang sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol

Pertanianku Mikroalga selama ini lebih dikenal sebagai pakan larva ikan budidaya. Padahal, mikroalga ini berpotensi menjadi bahan baku pembuatan biodiesel. Fakta ini didapatkan dari hasil riset bioenergi yang sudah dilakukan.

mikroalga
foto: pixabay

Proporsi lemak dan karbohidrat dalam mikroalga hampir sama sehingga ketika diberikan sentuhan teknologi seperti hidrolisis dan fermentasi, bahan ini bisa menghasilkan biotenaol. Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang sedang diteliti oleh orang banyak.

Pertumbuhan ekonomi global dan pertambahan jumlah populasi penduduk di bumi menyebabkan pertambahan jumlah konsumsi energi dunia. Selama ini sumber energi yang digunakan berasal dari fosil makhluk hidup, minyak bumi, dan gas alam. Seluruh bahan bakar tersebut sulit diperbaharui dalam jangka waktu yang sebentar.

Jika tidak dicari sumber bahan bakar alternatif, dikhawatirkan di masa depan manusia akan mengalami kehilangan sumber bahan bakar.

Hampir seluruh aspek kehidupan menggunakan bahan bakar. Transportasi menggunakan bahan bakar sekitar 27 persen dari total konsumsi energi yang digunakan manusia.

Mikroalga merupakan alga yang berukuran mikro. Alga ini bisa dijumpai di perairan dengan berbagai spesies. Diperkirakan ada sekitar 200.000—800.000 spesies alga berukuran mikro di dunia. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 35.000 spesies yang sudah diidentifikasi.

Bioetanol sendiri merupakan alkohol berbentuk cair, bening tidak berwarna, biodegradable, dan tidak menyebabkan korosi. Bioetanol dibuat melalui proses hidrolisis dan fermentasi. Sampai saat ini harga bioetanol masih terbilang cukup mahal karena bahan baku yang digunakan masih terbatas. Sebanyak 60 persen biaya produksi bioetanol dialokasikan untuk pembelian bahan baku.

Saat ini sudah ada beberapa tanaman yang digunakan sebagai bahan baku bietanol, di antaranya tebu, gandum, dan jagung.

Di dalam mikroalga tidak terdapat lignin sehingga proses hidrolisis bisa berjalan lebih muda. Proses hidrolisis akan menghasilkan gula sederhana dapat dilakukan dengan berbagai metode. Alga juga bisa diekstrak kandungan minyaknya untuk mendapatkan bioetanol.

Di alam bebas, mikroalga sendiri tidak dibutuhkan sebagai pangan manusia sehingga kemungkinan besar bisa difungsikan sebagai bahan baku pembuat bioetanol.