Pertanianku – Pemerintah telah menggelontorkan daging sapi impor dalam bentuk daging beku. Namun kenyataannya hal itu belum ampuh menurunkan harga daging sapi di pasar seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo.
Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Ngadiran, mengatakan daging sapi impor nyatanya kurang diminati oleh masyarakat umum. Justru pembeli daging sapi impor merupakan para pemilik warung makan.
“Jadi bukan masyarakat, tapi kebutuhan untuk kebutuhan warung makanan atau penjual bakso. Mereka pakai daging sapi beku karena tidak memperhatikan kualitas yang penting harga,” ujar Ngadiran seperti dilansir Okezone (29/6).
Menurut Ngadiran, minat masyarakat terhadap daging beku sangat rendah. Pasalnya kualitas rasa dari daging sapi beku sangat berbeda dengan daging sapi segar.
“Bagi masyarakat awam sih dibeli saja, tapi buat yang ngerti dia mikir. Karena rasanya beda, kedua dia menyusut. Yang biasa masak daging rendang pasti dia tahu,” ungkap Ngadiran.
Ngadiran menambahkan, sepinya minat masyarakat terhadap daging sapi impor tersebutlah yang membuat harga daging sapi di pasaran masih tinggi.