Minimalisir Kerugian, Mentan Luncurkan Asuransi Sawah untuk Petani

Pertanianku — Belum lama ini Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman meluncurkan asuransi tani yang bertujuan meminimalisir kerugian petani selama masa produksi agar produktivitas pertanian di tanah air tetap terjaga dengan baik. Peluncuran asuransi tersebut dilakukan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

foto: istimewa

“Asuransi tani ini yang pertama dalam sejarah. Asuransi ini kami siapkan untuk sapi, sawah agar petani terhindar dari kerugian. Kalau kena banjir atau hama diganti,” terang Amran Sulaiman yang pada kesempatan itu juga memberikan asuransi tani kepada petani di salah daerah lumbung besar Jawa Barat, seperti diberitakan oleh Antara (10/10).

Menurut Mentan Amran yang menjabat sejak 2014 ini, asuransi tani yang dikelola PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) itu merupakan wujud program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan pemerintah selalu hadir di sisi petani.

Pada kesempatan yang sama hadir pula Menteri BUMN Rini Soemarno yang menyebutkan bahwa sejumlah program memang tengah dikerahkan untuk merealisasikan keinginan Presiden Jokowi untuk menyederhanakan dan memakmurkan petani.

Program menyejahterakan petani melibatkan sinergi tiga kementerian, yakni Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, serta Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT).

“Jadi dari mulai menanam, pascapanen, penjualan, kami harap petani bisa ikut berpartisipasi,” ungkap Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan periode 2001 hingga 2004 tersebut.

Ia menjelaskan, pemerintah memberikan asuransi tani, kartu tani, serta program mewirausahakan petani di Kabupaten Ciamis untuk 14 gabungan kelompok tani di Kecamatan Pamarican dan Kecamatan Panumbangan sebagai langkah awal.

Di wilayah Jawa Barat, program serupa juga akan mulai dilakukan di sejumlah kabupaten dengan pengelolaan langsung dari sejumlah BUMN.

“Jadi di Ciamis dan Indramayu itu dipegang Bank Mandiri. Perum Bulog akan mengelola Majalengka, PT Pupuk Indonesia di Karawang, BTN di Purwakarta, BRI di Tasikmalaya, BNI di Garut serta PT Rajawali Nusantara Indonesia di Cianjur,” tambahnya.

Lebih lanjut Rini menambahkan bahwa program mewirausahakan petani diharapkan dapat memberi nilai tambah ekonomi bagi para petani.

“Mereka dapat pendapatan lebih dan aktivitasnya bukan hanya dari padi, jual beras tapi juga bekerja sama dengan BUMN yang punya aktivitas lain seperti penjualan BBM atau elpiji,” tuturnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar juga mengapresiasi program yang diimplementasikan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Ia berharap, asuransi tani menjadi pengalihan risiko produksi pertanian demi mendongkrak produktivitas petani.

“Petani kalau gagal dapat ganti rugi, ini bagus sebagai pengalihan risiko. Di tengah permintaan yang meningkat dan luas baku lahan sawah dan kualitas yang menurun, memang perlu upaya terobosan,” tuturnya.