Pertanianku — Pembudidaya harus memperlakukan ikan dengan baik agar ikan tidak stres saat pengangkutan. Ikan yang stres akan mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga membuatnya jadi mudah sakit dan pertumbuhan terhambat. Ada banyak cara untuk mencegah ikan stres saat pengangkutan. Salah satu cara yang masih asing terdengar adalah membuat ikan pingsan selama dalam perjalanan.

Ikan yang pingsan selama transportasi akan membuat metabolisme ikan berkurang. Selain itu, memudahkan pembudidaya untuk membawa ikan dalam jumlah yang sedikit lebih banyak.
Membuat ikan pingsan bisa mengurangi ikan nila stres sehingga angka kematian ikan selama di perjalanan bisa lebih ditekan. Ikan sudah dipingsankan terlebih dahulu sebelum dikemas. Selanjutnya, ikan akan disadarkan ketika sudah sampai di tempat tujuan. Metode pemingsanan disebut mampu menjadi kunci keberhasilan pengiriman.
Ikan nila bisa dipingsankan dengan cara anestesi alami menggunakan minyak cengkih atau didinginkan pada suhu tertentu. Namun, dosis minyak cengkih dan suhu pendinginan serta lamanya proses pendinginan harus ditentukan dengan tepat. Pasalnya, ketiga hal tersebut menjadi kunci keberhasilan proses pemingsanan ikan. Selain itu, tidak semua jenis ikan bisa dipingsankan.
Dilansir dari kkp.go.id, Hendri Clifton sudah pernah melakukan penelitian tentang pengaruh antara waktu pembiusan yang menggunakan minyak cengkih dan keberlangsungan hidup benih ikan jurung. Hendri Clifton melakukan penelitian dengan dosis minyak cengkih yang berbeda-beda. Ada 4 kadar dosis yang digunakan, yakni 0,005 ml/l, 0,010 ml/l, C 0,015 ml/l, dan 0,025 ml/l.
Penelitian menunjukkan bahwa dosis minyak cengkih yang digunakan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup benih ikan jurung. Dari penelitian tersebut, kelangsungan benih ikan yang paling tinggi adalah benih yang mendapatkan dosis 0,015 ml/l, yakni sebesar 83,33 persen dengan waktu pingsan ke sadar dalam kurun waktu 5 jam.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Nurdiyan dkk., dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak. Penelitian tersebut dilakukan untuk menguji tansportasi sistem kering untuk ikan jelawat dengan pemingsanan ikan menggunakan suhu rendah. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu pengangkutan terhadap kelangsungan hidup ikan setelah dilakukan pemingsanan dengan suhu rendah.
Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa lama waktu transportasi sistem kering dengan ketebalan media busa 6 cm dapat memengaruhi kelangsungan hidup ikan jelawat.