Pertanianku — Telah banyak hasil studi yang mengatakan kegiatan minum kopi bermanfaat bagi kesehatan. Minum kopi memang memberikan efek positif, yaitu mampu lindungi fungsi otak dari penurunan kemampuan kognitif. Selain itu, minum kopi dapat meningkatkan daya pikir.
Donald Weaver peneliti dari Krembil Brain Institute menemukan bahwa minum kopi memiliki hubungan dengan penurunan risiko perkembangan penyakit alzheimer dan parkinson.
“Kami ingin menginvestigasi mengapa ini bisa muncul, komponen mana yang terlibat dan bagaimana mereka memberikan dampak pada penyakit kognitif yang berkaitan dengan usia,” kata Weaver dikutip dari Medical News Today.
Jurnal Frontiers in Neuroscience menyebutkan bahwa bukan kafein yang berperan dalam meningkatkan kemampuan kognitif otak, melainkan komponen yang terlepas saat proses pemanggangan biji kopi mentah. Komponen bernama phenylindanes inilah yang berperan melindungi otak. Komponen tersebut terbentuk saat kopi dipanggang (roasting) dan memberikan rasa pahit pada kopi.
Phenylindanes dapat menghambat penggabungan protein tau—di neuron dalam sistem saraf pusat—dan beta-amyloid. Protein tau dan beta-amyloid ini bersifat racun. Jika terbentuk secara berlebih pada otak, penurunan fungsi saraf bakal terjadi dan akhirnya menibulkan penyakit alzheimer dan parkinson.
Proses pemanggangan yang sempurna (dark roast) pada kopi dapat memunculkan komponen yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya pikir. Hal ini karena proses pemanggangan sempurna biasanya membutuhkan waktu yang lama.
Untuk membuktikannya, para peneliti mengamati efek pemanggangan dari tiga tipe kopi berbeda. Pertama, kopi berkafein dengan tingkat pemanggangan gelap. Kedua, kopi berkafein dengan dengan pemanggangan ringan. Ketiga, kopi tanpa kafein dengan pemanggangan gelap.
Hasilnya, kopi yang mengalami pemanggangan gelap atau sempurna inilah yang berpotensi melindungi fungsi otak. Jadi, bukan kafein yang berperan, melainkan komponen yang dihasilkan dari proses pemanggangan gelap atau sempurna yang bernama phenylindanes.
Peneliti akan melakukan riset lanjutan untuk memperoleh informasi detail dari manfaat phenylindanes tersebut.
“Langkah berikutnya kami akan menginvestigasi bagaimana manfaat komponen ini dan jika mereka punya kemampuan untuk masuk ke pembuluh darah atau menembus sekat aliran darah pada otak,” tutur Ross S. Mancini peneliti lainnya.