Minyak Atsiri dari Kayu Manis

Pertanianku — Minyak atsiri merupakan produk sampingan yang dihasilkan dari pohon kayu manis. Minyak ini mengandung bahan kimia organik sehingga membentuk aroma khas yang dapat merelaksasi saraf-saraf manusia. Minyak atsiri kayu manis terbuat dari kulit ranting dan daun pohon kayu manis.

minyak atsiri kayu manis
foto: pertanianku

Produk minyak atsiri kayu manis yang dihasilkan sangat bergantung pada bahan pembuatan yang digunakan. Seperti cinnamon oil yang diperoleh dari daun kayu manis jenis Cinnamon zeylanicum dan cinnamon bark oil yang berasal dari kulit.

Sementara, cassia oil dapat diperoleh dari daun, ranting, dan bubuk kulit kayu manis jenis Cinnamomum burmanni atau C. cassia.

Minyak yang berasal dari kulit batang akan berwarna kuning cerah. Kandungan dari minyak ini adalah aldehyde sebanyak 60—75 persen, eugenol 10 persen, benzeldehyde, methyl amyl ketone, phellandrene, pinene, cymene, nonylaldehyde, linalool, cumin aldehyde, caryphyllene, dan ester asam butirat.

Minyak yang dihasilkan dari kulit akar biasanya tidak berwarna dan lebih jernih dibanding minyak yang dihasilkan dari daun. Minyak ini banyak mengandung terpenoid. Sementara, minyak yang berasal dari daun berwarna kuning hingga cokelat kekuningan dan beraroma seperti minyak cengkih dengan kandungan euganol sebesar 70—95 persen.

Secara umum, minyak atsiri kayu manis mengandung beberapa komponen utama, yaitu sinamaldehida, augenol, aceteugenol, dan aldehida. Kandungan dominan yang menentukan aroma spesifik dari minyak kayu manis adalah eugenol yang sebesar 80—90 persen.

Sebagian besar komponen aromatik yang terkandung dalam minyak kayu manis dapat larut dalam air. Hal ini menyebabkan kesulitan saat ingin melakukan pemisahan dengan air karena rendemennya rendah. Pemisahan minyak dapat dilakukan dengan CO2.

Kayu manis dapat mengeluarkan minyak melalui proses penguapan atau destilasi air dan uap. Proses penyulingan akan menentukan seberapa besar kandungan minyak yang akan didapat.

Penyulingan dengan uap akan menyebabkan sebagian minyak kayu manis menjadi terdekomposisi. Sementara, minyak yang terdekomposisi akan menghasilkan minyak yang lebih sedikit. Alat penyulingan bisa terbuat dari bahan yang sederhana.

Pembuatan alat penyulingan harus memiliki tiga elemen, yaitu ketel suling atau tangki (retort) pendingin (condensor), dan penampung hasil kondensasi (receiver). Ketel bisa terbuat dari logam, pendingin bisa terbuat dari bambu, dan pemisah minyak bisa terbuat dari ember yang diberi lubang pada sisinya.

Bahan baku yang disuling untuk menghasilkan minyak biasanya terdiri atas 70 persen daun dan 30 persen kulit.