Pertanianku – Beredar kabar yang sangat memprihatinkan dan mengagetkan seluruh masyarakat Indonesia, yakni kebijakan pemerintah mengimpor cangkul dari Cina. Menurut Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika), impor cangkul sangat memalukan. Langkah tersebut dinilai oleh Sekretaris Jenderal Humanika Sya’roni sangat tidak masuk akal karena untuk memproduksi cangkul saja Indonesia tidak mampu.
Sya’roni mendesak agar Presiden Jokowi segera membatalkan impor cangkul dan mengembalikan cangkul yang sudah telanjur sampai di Indonesia. Selanjutnya, Presiden diminta menggerakkan usaha rakyat untuk memproduksi cangkul secara massal sehingga kebutuhan nasional dapat terpenuhi tanpa harus mengimpor. Selain itu, mengevaluasi para pejabat yang terlibat dalam impor cangkul dari Cina.
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) membenarkannya bahwa pemerintah Indonesia telah mengimpor cangkul. Impor cangkul dilakukan pemerintah melalui perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Sekretaris Perusahaan PT PPI Syailendra menuturkan, impor cangkul yang masuk berasal dari Cina. Sayangnya, dia belum bisa menjelaskan berapa banyak cangkul yang diimpor dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
“Iya (impor cangkul) dari Cina,” ucap Syailendra sebagaimana dilansir Okezone (31/10).
Syailendra mengatakah bahwa cangkul yang berasal dari Cina hanya didistribusikan di dua wilayah, yakni Jakarta dan Medan.
“Distribusinya yang sekarang ke Medan dan Jakarta saja,” pungkas Syailendra.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengaku Indonesia masih melakukan impor cangkul. BPS menyebut impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.