Pertanianku – Kanker kolorektal atau yang biasa dikenal kanker usus besar merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Bahkan, di beberapa negara Barat, penyakit ini berada di peringkat kedua sebagai penyebab kematian.
Kanker usus besar menyebabkan 655.000 kematian di seluruh dunia setiap tahun. Di Indonesia, rata-rata angka penderita kanker usus mencapai 19,1 per 100.000 populasi laki-laki di Indonesia, dan 15,6 per 100.000 populasi perempuan di Indonesia.
Namun, belum lama ini sejumlah mahasiswa Fakultas Farmasi Universtas Jember menemukan obat yang berpotensi menyembuhkan penyakit kanker usus besar ini dengan menggunakan ekstrak kulit kakao.
Ekstrak kulit kakao ternyata memiliki potensi aktivitas antikanker kolon atau kanker usus dengan memulihkan sel goblet yang rusak akibat induksi senyawa karsinogen. Aktivitas antikanker kolon bisa dilihat dari analisis jumlah sel goblet yang punya aktivitas antikanker paling efektif.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kinanthi Putri Rizki, mahasiswi peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Jember. Tim mahasiswa peneliti dari Universitas Jember yang beranggotakan Kinanthi Putri Rizki, Wahyu Wahidatur Rochmah, Nanda Gilang Cempaka, dan Sugihartono itu meneliti ekstrak pektin kulit buah kakao sebagai antikanker kolon.
Riset tersebut bahkan sukses meraih medali emas kategori poster pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional di Kendari, Sulawesi Tenggara. Dalam riset itu, mereka menggunakan tikus yang dibagi empat kelompok. Terdapat perbedaan signifikan kenaikan berat badan antara kelompok tikus, perlakuan dan kontrol. Aktivitas antikanker kolon bisa dilihat dari jumlah sel goblet.