Pertanianku — Saat ini, telur puyuh menjadi komoditas populer dan diminati pasar. Telur ini merupakan sumber protein hewani yang tinggi. Di beberapa daerah, telur puyuh diolah menjadi beragam macam hidangan Nusantara yang khas. Namun, ada sebagian masyarakat yang menghindari untuk mengonsumsi telur puyuh karena sebuah pernyataan menyebutkan bahwa telur puyuh tinggi kolesterol, mitos atau fakta?

Nilai kandungan gizi telur puyuh tidak jauh berbeda dari gizi telur unggas lainnya. Telur yang dihasilkan dari burung puyuh ini dipercaya mampu menambah stamina. Oleh karena itu, seringkali ditemui di beberapa daerah, telur puyuh dicampur jamu penambah stamina.
Meskipun berukuran lebih kecil dibanding telur ayam, ada beberapa kandungan nutrisi yang lebih besar daripada telur ayam. Misalnya, kalori telur puyuh 158 kkal dan telur ayam 147 kkal, lemak jenuh telur puyuh 3,557 gram dan telur ayam 3,099 gram, kolesterol telur puyuh 844 mg dan telur ayam 423 gram, serta protein telur puyuh 13,05 gram dan telur ayam 12,58 gram.
Seperti yang sudah disebutkan tadi, kolesterol telur puyuh memang lebih tinggi daripada telur ayam, bahkan hampir 2 kali lipat. Oleh karena itu, tidak heran jika muncul pernyataan bahwa telur puyuh merupakan sumber kolesterol karena kandungan kolesterolnya yang tinggi.
Sebenarnya dari beberapa hasil penelitian tentang telur puyuh yang merupakan penyebab tingginya kolesterol seseorang masih terdapat pro dan kontra. Bagian kuning pada telur ini memang mengandung kolesterol. Kandungan kolesterol kuning telur ayam adalah 12,25 mg/gram, sedangkan kandungan kolesterol pada kuning telur puyuh adalah 11,12 mg/gram.
Jika dilihat dari bagian kuningnya, telur ayamlah yang memiliki jumlah kolesterol yang lebih tinggi. Namun, pada beberapa penelitian menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari kondisi kadar kolesterol dalam darah pascamengonsumsi kedua jenis telur ini.
Peningkatan kadar kolesterol bukan hanya karena faktor makanan. Banyak faktor lain yang dapat menyebabkan kadar kolesterol dalam darah naik. Konsumsi kedua jenis telur ini tidak berpengaruh signifikan jika dibandingkan dengan dampak yang disebabkan dari mengonsumsi lemak jenuh tersaturasi.
Jadi, perhatikan makanan yang Anda konsumsi. Perhatikan kandungan lemak jenuh yang tinggi. Biasanya, makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi merupakan makanan yang diolah dengan cara digoreng.
Penyebab kolesterol tinggi bukan hanya dari pola makan yang tidak baik. Pola hidup yang kurang olahraga juga dapat menyebabkan kolesterol naik. Lakukan olah raga rutin dan teratur untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.