Pertanianku – Secara umum, ikan patin memiliki tubuh licin, tidak bersisik, serta memiliki bentuk tubuh agak memanjang dan pipih. Warna tubuh patin pada bagian punggung keabuabuan atau kebiru-biruan dan di bagian perut putih keperak-perakan. Kepala ikan patin berbentuk simetris, lebar dan pipih, hampir mirip seperti ikan lele. Matanya terletak agak ke bawah. Di perairan umum, panjang ikan patin bisa mencapai 120 cm.
Mulut ikan patin agak lebar dan terletak diujung kepala agak ke bawah (sub-terminal). Pada sudut mulutnya, terdapat dua pasang sungut/kumis yang berfungsi sebagai alat peraba pada saat berenang ataupun mencari makan. Keberadaan kumis menjadi ciri khas dari ikan golongan catfish. Tubuh ikan patin terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Bagian kepala mulai dari ujung mulut sampai akhir tutup insang. Bagian badan mulai dari akhir tutup insang sampai pangkal sirip anal.
Sementara bagian ekor dimulai dari sirip anal sampai ujung ekor. Sirip ekor ikan patin bentuknya seperti gunting (bercagak) dan simetris. Ikan patin memiliki 5 sirip, yaitu sepasang sirip dada (pectoral fin), sepasang sirip perut (ventral fin), sebuah sirip punggung (dorsal fin), sebuah sirip dubur (anal fin), dan sebuah ekor (caudal fin). Selain lima sirip tersebut, patin juga memiliki sirip yang tidak dimiliki ikan lain, yaitu sirip tambahan (adipose fin) yang terletak di antara sirip punggung dan sirip ekor. Pada sirip punggung terdapat 1 jari-jari keras (patil) dan 6—7 buah jari-jari lunak. Sirip dubur patin cukup panjang, yakni mulai dari belakang dubur hingga pangkal sirip ekor serta mempunyai 30—33 jari-jari lunak. Pada sirip perut terdapat 6 jari-jari lunak. Sedangkan pada sirip dada terdapat 1 jari-jari keras (patil) dan 12—13 jari-jari lunak.
Sumber: Buku Panduan Lengkap Agribisnis Patin