Morfologi Mahkota Dewa, Seperti Ini Bentuknya

PertaniankuTanaman mahkota dewa dikenal karena khasiatnya yang beraneka rupa. Utamanya, tanaman genus Phaleria ini dibudidayakan karena dipercaya bisa mengobati banyak penyakit.

Tanaman mahkota dewa
Foto: instagram galeryherbalstore

Mahkota dewa sendiri merupakan tanaman perdu. Ia bisa tumbuh sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Ketinggian yang bisa dicapai oleh mahkota dewa hanya 1—1,25 meter. Namun di alam liar, ketinggiannya bisa mencapai lebih dari 6 meter.

Daun mahkota dewa merupakan jenis daun tunggal yang tumbuh saling berhadapan. Tangkai daun berbentuk bulat dengan panjang 3—5 mlilimeter. Permukaan daun licin, serta daun ini akan hijau sepanjang tahun.

Daun ini biasa disebut dengan daun dewa dan menjadi salah satu bagian tanaman yang sering dimanfaatkan untuk berbagai pengobatan. Salah satu khasiatnya adalah untuk disentri dan alergi.

Bunga mahkota dewa berwarna putih. Memiliki aroma yang harum, bunga ini berukuran kecil dan mirip bunga cengkih. Bunga ini juga tumbuh secara majemuk dan akan muncul di sekitar batang atau ketiak daun. Satu rumpun bisa terdiri atas 2—4 bunga sekaligus. Biasanya, tanaman ini akan berbunga lebih banyak pada musim penghujan.

Bagian lain yang dari tanaman mahkota dewa yang digunakan sebagai obat adalah buahnya. Buah mahkota dewa akan tumbuh dari hasil pembuahan bunga jantan dan bunga betina. Buah ini terdiri atas kulit, daging, cangkang, dan biji.

Kandungan buah mahkota dewa cukup banyak, di antaranya mengandung saponin dan alkaloid. Hal ini mengakibatkan buah ini beracun apabila dikonsumsi dalam keadaan segar. Buah muda akan berwarna hijau dan seiring bertambahnya kematangan akan berwarna merah. Ukuran buah normalnya sebesar telur ayam kampung hingga apel merah.

Bagian dari buah ini adalah cangkang buah. Cangkang buah mahkota dewa merupakan batok dari biji yang juga sering digunakan sbeagia obat. Warna cangkang ini putih dengan ketebalan kurang lebih 2 milimeter. Rasanya pahit dan cenderung sepat. Untuk mengonsumsinya, sebaiknya direbus terlebih dahulu untuk menghindari keracunan.

Biji merupakan bagian yang tak kalah penting dari buah mahkota dewa. Bagian ini pulalah yang memiliki kandungan racun paling tinggi dari seluruh organ tanaman mahkota dewa. Oleh karena itu, biji hanya digunakan sebagai pengobatan aneka penyakit kulit. Pengolahannya pun tidak sembarangan. Biji harus dikeringkan dan disangrai sampai gosong terlebih dahulu.

Bagian akar mahkota dewa termasuk jenis akar tunggang. Ciri morfologi mahkota dewa bisa dilihat dari bentuk batang yang bulat dengan percabangan simpodial. Permukaan batang terlihat kasar, kulitnya cokelat-kehijauan dan kayunya berwarna putih.