Pertanianku – Paprika atau yang memiliki nama Latin Capsicum annuum L, adalah tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-terongan atau Solanaceae. Buahnya yang berwarna hijau, kuning, merah, atau ungu sering digunakan sebagai campuran salad. Dalam pengertian internasional, paprika dipakai untuk menyatakan hampir semua varietas C. Tanaman paprika umumnya tumbuh setinggi 50–150 cm. Tanaman ini dapat cocok di berbagai iklim dan dapat tumbuh di berbagai belahan dunia.
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan. Saat ini tersebar luas dan dibudidayakan di hampir semua daerah tropika dan subtropika. Akan tetapi dengan berkembang pesatnya popularitas makanan-makanan bergaya Eropa di kalangan masyarakat Indonesia saat ini membuat permintaan akan paprika kian meningkat.
Meski paprika masih belum cukup populer untuk dipakai sebagai salah satu bahan memasak sayuran khas Indonesia, namun peluang untuk mengembangkan bisnis di sektor komoditi paprika di Indonesia saat ini terbuka lebar. Selain memiliki nilai jual yang bagus, permintaan pasar akan sayuran ini juga terus naik, terutama permintaan-permintaan dari restoran-restoran mewah maupun hotel-hotel. Hal ini bisa Anda manfaatkan dengan mengembangkan budidaya tanaman paprika untuk memasok kebutuhan pasar akan paprika yang kian hari kian bagus ini. Berikut ini cara budidaya paprika untuk Anda.
- Lahan ideal untuk budidaya paprika
Lahan yang paling ideal untuk budidaya paprika yaitu di daerah dataran tinggi yang memiliki tingkat kelembapan udara rendah. Suhu dingin antara 15–25 derajat celcius diketahui sangat ideal untuk mengembangkan tanaman subtropis ini. Hal ini sebenarnya lebih dimaksudkan untuk menghindari hama dan serangan penyakit pada pohon paprika, karena intensitas serangan hama dan penyakit akan kian meningkat jika tanaman paprika ditanam di dataran rendah dengan suhu tinggi. Lokasi di ketinggian sekitar 750 mdpl diyakini sebagai tempat yang sangat dirasa pas.
- Persiapan lahan
Setelah menemukan lahan di lokasi yang pas, maka saatnya kita mulai menggarap lahan tersebut agar siap ditanami. Jika dikhawatirkan akan terjadi hujan, maka penanaman tanaman paprika sangat dianjurkan dengan menggunakan metode green house dan sistem hidroponik supaya hasil panen maksimal. Teknik budidaya paprika seperti ini diketahui sangat efisien karena batang pohon maupun buah paprika sangat sensitif terhadap alam, sehingga apabila terkena air hujan mereka akan mudah busuk.
Membuat green house memang diperlukan biaya yang lebih besar jika dibandingkan dengan mengolah lahan tanah secara langsung, akan tetapi kalau hasil panen bisa maksimal maka keuntungan akan meningkat juga. Pembuatan green house yang bisa Anda usahakan dengan dana minim yaitu memakai bahan plastik ultra violet. Selanjutnya media yang dipakai untuk menanam yaitu arang sekam.
- Cara menanam paprika di atas arang sekam
Cara menanam tumbuhan ini dibagi menjadi beberapa tahap. Yang pertama yaitu menumbuhkan bibit di baki agar menjadi kecambah. Biasanya bibit akan tumbuh menjadi kecambah tanpa daun dalam waktu satu minggu, selanjutnya kita tempatkan mereka ke dalam polybag kecil hingga tumbuh daunnya, paling tidak dua atu tiga helai. Proses ini biasanya akan memakan waktu selama kurang lebih dua minggu.
Selanjutnya kita baru bisa memindahkan tanaman paprika ke dalam wadah yang sebenarnya, yaitu polybag besar yang berukuran kira-kira 30×35 cm. Yang penting untuk diperhatikan mengenai cara tanam ini adalah kita harus sangat berhati-hati ketika memindahkan bibit-bibit paprika sehingga daun-daun dan akar-akarnya tidak rusak. Selanjutnya, kita juga harus memelihara tanaman paprika dengan baik.
- Proses pemeliharaan
Agar tumbuh subur, tanaman paprika perlu disiram air dan diberi pupuk secara rutin. Pupuk yang digunakan adalah pupuk cair atau pupuk encer. Selanjutnya setelah tanaman berbunga, kita perlu menyeleksi dengan mengeliminasi beberapa bunga yang tumbuh hingga menyisakan satu bunga terbaik di setiap satu pohon paprika. Setelah buah paprika cukup tua maka bisa kita panen.