Mudahnya Membuat Kompos Cair dari Sampah Rumah Tangga

Pertanianku — Kebutuhan pupuk untuk tanaman yang Anda rawat di pekarangan rumah bisa disuplai sendiri dengan memanfaatkan sampah rumah tangga. Sampah-sampah organik yang dihasilkan setiap hari merupakan bahan yang berpotensial untuk diubah menjadi kompos cair. Membuat kompos cair sebenarnya cukup mudah, bahkan bisa dilakukan oleh pemula sekalipun. Anda perlu menyiapkan komposter, yakni alat membuat kompos.

membuat kompos cair
foto: Trubus

Komposter bisa dibuat sendiri dari drum yang dimodifikasi dengan keran di bagian bawahnya. Namun, bila tidak yakin untuk membuatnya sendiri, komposter juga bisa Anda beli di e-commerce atau di toko pertanian. Selain itu, Anda juga harus menyiapkan bioaktivator cair yang sudah sangat mudah didapatkan, Anda bisa mencarinya di toko pertanian juga.

Pupuk kompos cair yang dihasilkan memiliki banyak manfaat. Mulai dari menyuburkan tanaman hingga sangat praktis saat digunakan. Berikut ini cara membuat kompos cair dari sampah rumah tangga.

Bahan-bahan:

  • Sampah organik, banyaknya disesuaikan dengan ukuran
  • Komposter yang digunakan
  • Bioaktivator cair
  • Air secukupnya

Peralatan:

  • Komposter, ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan (20–200 liter)
  • Pisau
  • Sprayer ukuran 1 liter

Cara membuat:

  1. Pilih dan masukkan sampah organik seperti sisa sayuran, kulit buah, dedaunan kering, dan sisa pangkasan tanaman/rumput ke dalam komposter. Tunggu komposter sampai penuh. Biasanya, untuk komposter ukuran 20 liter (ukuran paling kecil) akan penuh dalam waktu 1–2 bulan, bergantung pada banyaknya anggota rumah tangga. Semakin banyak anggota rumah tangga, biasanya sampah yang dihasilkan juga semakin banyak.
  2. Sampah yang berukuran besar seperti batang tanaman, sayuran daun, atau kulit buah yang keras sebaiknya dirajang terlebih dahulu agar pembusukannya sempurna. Selain itu, volume sampah yang terapung juga semakin banyak.
  3. Setelah komposter penuh, siapkan cairan bioaktivator lalu semprotkan hingga merata ke seluruh sampah dan tutup rapat komposter. Selanjutnya, tunggu sampai menghasilkan lindi (air sampah).
  4. Pada awal pembuatan, komposter baru bisa menghasilkan lindi (air sampah) atau kompos cair setelah dua minggu. Selanjutnya, pemanenan lindi dilakukan setiap 1–2 hari sekali.