Mudahnya Membuat Pellet Apung Sendiri

Pertanianku – Beberapa jenis ikan menyenangi makanan yang berada di permukaan air, atau disebut pakan terapung. Ada juga yang suka memakan makanan di bagian bawah kolam. Dari perbedaan perilaku ini, perlu dipahami kebiasan makan jenis-jenis ikan agar pemberian makanan menjadi efektif. Namun, bukan berarti Anda harus menuruti sifat alami ikan. Perlu diingat bahwa pakan ikan yang mudah tenggelam menyebabkan penumpukan jika tidak habis dimakan. Oleh karena itulah, pemberian pakan pellet apung sangat dianjurkan karena dirasa lebih baik. Bahkan, pellet apung dapat Anda buat sendiri.

mudahnya-membuat-pelet-apung-sendiri

Memang tidak semua jenis ikan budidaya harus menggunakan pakan pelet. Namun, kita harus memerhatikan kandungan gizi pada ikan yang dibutuhkan bagi pertumbuhannya. Sebenarnya, banyak sekali pakan untuk ikan, namun pelet adalah pakan yang praktis dan hampir semua ikan menyukai pelet terapung. Bagi sebagian besar pembudidaya ikan, menggunakan pakan pelet dianjurkan, tetapi tidak dengan dosis yang berlebihan.

Bahan untuk membuat pelet apung

Sebenarnya membuat pellet apung tidak sulit, terutama pada pembuatan pelet yang biasa. Namun, pelet yang biasa, sangat mudah tenggelam.

Untuk membuat pellet apung, Anda harus mengolahannya terlebih dahulu. Pakan pelet tidak bisa lama terapung dikarenakan bahan yang belum komplek atau belum pas pada takarannya. Biasanya bahan ikan yang dihaluskan belum cukup kering. Ikan bekas yang dihaluskan harus benar-benar berbentuk tepung dan kering. Cara pengerjaannya juga sangat mudah. Anda hanya perlu menjemur ikan tersebut dengan sinar matahari langsung atau menggunakan bantuan mesin oven dan mesin penepung halus.

Cara pembuatan pellet apung

Untuk membuat pellet apung, dimulai dengan memasukkan bahan yang bersifat perekat terlebih dahulu. Masukkan tepung tapioka dengan pemakaian sekitar 10—20% dari total campuran pakan secara keseluruhan.

Lalu tambahkan air secukupnya agar bisa mengikat adonan lainnya. Sebagai alternatif, bisa juga dipakai tepung gaplek dan tepung onggok.

Masukkan bahan sumber protein utama seperti tepung ikan minimal 20% dari total campuran pakan. Tepung ikan bisa juga diganti dengan tepung kepala udang, tepung tulang, ataupun tepung jeroan.

Masukkan bahan pelengkap lainnya seperti dedak halus maksimal sebanyak 30% dari total campuran pakan total. Jika memakai bungkil kedelai, bisa dengan konsentrasi maksimal 40%. Untuk pelengkap lainnya seperti minyak ikan maksimal 10% dari total campuran pakan total. Bisa juga ditambahkan 1% sampai 2% kalsium karbonat atau kapur dan juga sekitar 1% sampai 3% vitamin B komplek dan vitamin lainnya. Semua bahan ini kemudian diblender selama 10 menit hingga rata.

Terakhir campuran ini diolah dengan mesin ekstruder sistem kering. Secara otomatis pelet yang dihasilkan sudah dalam keadaan kering dan memiliki sifat pakan apung.