Pertanianku — Penggunaan mulsa sebagai alat bantu budidaya berbagai jenis tanaman biasa digunakan oleh pembudidaya. Mulsa sendiri dimanfaatkan untuk memberikan kelembapan serta mencegah tanaman terganggu oleh gulma dan hama. Mulsa sendiri ada dua jenis, yakni mulsa organik dan anorganik.
Mulsa anorganik terbuat dari bahan plastik yang tidak bisa diurai alam. Sementara, mulsa organik terbuat dari bahan-bahan yang mudah dicerna oleh mikroorganisme pada tanah. Lingkungan dengan suhu, kelembapan, dan aktivitas kimiawi tanah lainnya juga membuat mulsa organik lebih mudah terurai.
Mulsa yang mengandung lebih banyak kandungan karbon ketimbang nitrogen bisa menyebabkan unsur nitrogen dalam tanah berkurang. Hal ini karena aktivitas organisme dalam tanah juga membutuhkan nitrogen dalam pertumbuhannya, begitu juga dengan tanaman yang dibudidayakan.
Mulsa organik banyak dipilih karena harganya relatif lebih murah. Selain itu, faktor lainnya seperti ketersediaan dan dampak bagi tanah juga menjadi pertimbangan pembudidaya. Beragam jenis bahan bisa dimanfaatkan sebagai mulsa organik. Berikut ini mulsa organik yang bisa Anda manfaatkan.
Dedaunan
Anda bisa menggunakan daun-daun yang sudah rontok sebagai mulsa. Daun-daun ini bisa didapatkan dari tanaman lain yang sudah tidak tumbuh. Anda juga bisa menggunakan daun dari tanaman yang Anda tanam sebagai mulsa.
Rumput
Selain daun, rumput juga bisa digunakan sebagai mulsa. Potongan rumput yang kecil dan padat memiliki porositas yang rendah. Rumput juga bisa dicampur dengan bahan lainnya. Karena potongan rumput ini minim nitrogen, sebaiknya rumput dicampur bahan lain yang kaya akan nitrogen.
Lumut
Spesies lumut tertentu seperti Sphagnum memiliki kemampuan tumbuh yang relatif cepat. Lumut jenis ini pun bisa dikemas, dipadatkan, dan dikeringkan sebagai mulsa. Saat hendak memakainya kembali, Anda bisa membasahi dan meletakkannya di atas tanaman budidaya.
Serpihan kayu
Pemanfaatan serpihan kayu sebagai mulsa juga memiliki manfaat mengurangi limbah dari usaha penggergajian kayu, penebangan kayu, silvikultur, hingga arborikultur. Serpihan kayu baik digunakan untuk menjaga kelembapan tanah, menjaga suhu tanah, dan menekan pertumbuhan gula.
Jerami
Jerami juga merupakan hasil samping dari penanaman padi atau tanaman rumput-rumputan lainnya. Jerami memiliki keunggulan bisa menahan kelembapan tanah dan penyebaran gulma. Namun, perlu diwaspadai bahwa jerami juga bisa jadi media penyebaran benih gulma itu sendiri.
Tandan buah sawit
Pengolahan minyak sawit menghasilkan hasil samping berupa tandan kosong. Salah satu pemanfaatannya adalah dengan menjadikannya sebagai mulsa.