Musuh Alami Ulat Grayak, Hama Tanaman Jagung yang Meresahkan

Pertanianku Ulat grayak atau Spodoptera frugiperda merupakan serangga yang berasal dari daerah tropis Amerika Serikat hingga Argentina. Serangga ini dapat menyerang lebih dari 80 spesies tanaman, termasuk tanaman jagung. Serangan hama ini dapat menyebabkan kehilangan hasil yang cukup signifikan apabila tidak ditangani dengan baik.

ulat grayak
foto: Pertanianku

Hama dapat menyerang bagian tongkol jagung dan menyebabkan tongkol lebih rentan terkontaminasi aflatoksin. Ulat grayak tidak bisa diberantas habis karena ngengat dewasa hama ini dapat terbang dan menyebar dengan cepat.

Ada berbagai cara untuk mengendalikan hama ulat grayak, salah satunya dengan memanfaatkan agen pengendali hayati yang terdiri atas predator yang memangsa hama atau musuh alami ulat grayak, parasitoid dan pathogen, dan parasitoid yang tahap larvanya merupakan parasit hama ulat grayak.

Pengendalian hama dengan memanfaatkan musuh alami dapat mendukung keberlangsungan lingkungan, kesehatan manusia, dan membuat keuntungan yang didapatkan lebih besar. Berikut ini deretan musuh alami ulat grayak.

Kumbang

Serangga jenis kumbang dan kumbang kepik yang masih dalam tahap larva hingga dewasa merupakan pemangsa serangga, seperti tungau, kutu daun, dan ulat grayak. Salah satu jenis kumbang yang sering ditemukan pada pertanaman jagung adalah Calosoma granulatum Prety, kumbang tersebut terpantau memangsa larva hama yang meresahkan tersebut.

Semut

Semut termasuk predator penting dari larva dan pupa hama ulat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Perfecto (1980), daerah pertanian yang tidak berikan perlakuan insektisida mengalami penurunan jumlah pupa hama ulat sebanyak 92 persen. Beberapa petani kerap melakukan penyemprotan cairan yang terbuat dari gula dan minyak untuk mengundang kehadiran semut.

Burung dan kelelawar

Burung dan kelelawar juga merupakan predator dari larva hama. Kedua hewan bersayap tersebut biasanya bersemayam di pepohonan di sekitar pertanaman jagung. Oleh karena itu, keberadaan pepohonan di sekitar pertanaman jagung sebenarnya cukup penting untuk mengendalikan populasi hama.

Cecopet (Dermaptera: Forficulidae, Carcinophoridae)

Dua spesies hewan ini berperan cukup penting sebagai predator telur hama di tanaman jagung. Spesies tersebut adalah Doruluteipes (Scudder) dan Euborellia annulipes (Lucas).