Nanas Madu, Primadona Gunung Kelud

Pertanianku — Selama ini, masyarakat hanya mengenal nanas madu subang, tapi ternyata di Kabupaten Kediri terdapat nanas madu yang dikenal dengan nama nanas madu kelud. Sesuai namanya, buah ini ditanam di lereng Gunung Kelud.

nanas madu kelud
Foto: Pixabay

Budidaya nanas di lereng Gunung Kelud Kabupaten Kediri sudah dimulai sejak 1990-an. Saat itu, mayoritas petani menanam nanas lokal dengan bobot panen 1—1,5 kg per buah. Sejak 2010, varietas baru nanas Smooth Cayenne berukuran besar kemudian diperkenalkan. Lahan seluas satu hektare mampu menghasilkan 80 ton nanas. Umur tanam nanas madu kelud sekitar 17 bulan siap panen.

Kecamatan Ngancar merupakan penghasil nanas terbesar di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, di mana 75 persen wilayahnya ditanami buah nanas. Pada 2018, dari 7.700 hektare pertanaman nanas di Kecamatan Ngancar, 600 hektare merupakan areal pertanaman nanas madu kelud.

Untuk mengembangkan potensi tersebut, warga rutin menggelar festival nanas setiap tahun. Selain mengenalkan nanas sebagai produk unggulan, acara ini juga sebagai bentuk rasa syukur warga lereng Kelud atas kesuburan tanah serta untuk membuat imej baru di Kabupaten Kediri selain Gunung Kelud.

Nanas madu kelud memiliki rasa manis, gurih dan sedikit asam dengan tekstur yang renyah. Nanas ini memiliki ukuran lebih besar daripada nanas lokal dan berat rata-rata bisa mencapai 2,5 kg per buah. Buah ini tidak ada duri dan ketika dimakan tidak meninggalkan rasa gatal di lidah. Kadar airnya juga lebih banyak dari nanas lokal.

Kandungan vitamin, mineral, anti-oksidan dan serat buah ini sangat bermanfaat bagi kesehatan. Buah ini kaya vitamin C baik untuk menjaga kesehatan. Selain itu, kandungan mangan yang terdapat di dalamnya diketahui dapat membantu memecah protein dan asam amino.

Mangan bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah, mencegah diabetes, dan juga mencegah gangguan metabolisme. Kandungan enzim bromelin yang terdapat pada nanas madu bersifat anti-inflamasi. Enzim ini juga dapat membantu meningkatkan metabolisme lemak tubuh menjadi energi. Kandungan seratnya dapat membantu menurunkan kolesterol darah.

“Jumlah permintaan pasar tradisional nanas madu kelud 20 ribu buah per hari. Sedangkan untuk pasar modern, nanas ini mensuplai 21 supermarket di seluruh wilayah Jawa Timur seperti Madiun, Surabaya, Kediri, Mojokerto, Malang, dan Jember. Untuk wilayah Jakarta, nanas madu kelud sudah bisa diperoleh di gerai Transmart yang permintaannya 30.000 buah per minggu. Harga jual mencapai Rp20 ribu per buah di tingkat petani,” ujar Endro Puji Astoko, Ketua Gapoktan Langgeng Mulyo.

Direktur Buah dan Florikultura, Sarwo Edhy menyampaikan bahwa nanas madu kelud menjadi primadona ditandai dengan permintaan yang meningkat sampai tidak dapat memenuhi permintaan pasar modern di Jakarta.

“Pada 2019 di Kabupaten Kediri dialokasikan pengembangan nanas seluas 15 hektare. Diharapkan dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat, nanas madu kelud bisa menjadi komoditas yang mampu menembus pasar ekspor,” kata Sarwo.