Nilai Tukar Petani dan NTUP Naik di Tengah Pandemi

Pertanianku — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan dalam Nilai Tukar Petani (NTP) pada Agustus 2020. Bahkan, kenaikan yang terjadi cukup signifikan sebesar 0,56 persen (m to m) atau sebesar 100,65. Bukan hanya NTP yang naik, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) juga mengalami kenaikan mencapai 100,84 atau sebesar 0,31 persen (m to m).

Nilai tukar petani
foto: pixabay

Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto, menjelaskan bahwa kenaikan NTP dan NTUP disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani jauh lebih besar daripada indeks harga yang harus dibayar petani. Dalam catatan BPS, indeks harga yang diterima petani sebesar 0,39 persen.

“NTP Bangka Belitung menjadi angka yang tertinggi, yaitu sebesar 3,64 persen. Sebaliknya, NTP Maluku turun terbesar 1,21 persen,” tutur Suhariyanto seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.

Namun, di balik kabar gembira mengenai naiknya NTP dan NTUP sektor pertanian, ada dua subsektor yang mengalami penurunan, yaitu subsektor hortikultura dan peternakan. NTP ataupun NTUP dari Januari hingga Agustus mengalami perkembangan yang terus membaik dan berada di angka 101,21.

“Kami mencatat indeks harga yang dibayar mengalami penurunan sebesar 0,17 persen,” kata Suhariyanto.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kuntoro Boga Andri, bersyukur atas kenaikan indikator kesejahteraan petani yang makin membaik. Semua ini berkat hasil kerja keras para petani di Indonesia, semua pelaku usaha pertaian, dan pemerintah yang terus mendukung sektor pertanian.

Sebagai informasi, NTP adalah salah satu indikator kemampuan daya beli petani di pedesaan. NTP bisa digunakan untuk melihat daya tukar (terms of trade) produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi ataupun untuk biaya produksi.

Sebelumnya, sektor pertanian juga sudah berkontribusi untuk menaikkan Produk Domestik Bruot (PDB) Indonesia, khususnya pada kuartal II 2020. Pertanian menjadi satu-satunya sektor dari lima penyangga PDB yang masih terus tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19 yang melemahkan berbagai sektor.

Baca Juga:  JAH Cultura Hadirkan Teknologi Pengolahan Air untuk Pertanian dan Perikanan

Oleh karena itu, sangat penting untuk terus mengembangkan sektor pertanian agar sektor ini masih tetap bisa berjaya di tengah kondisi yang kurang baik untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia.