Obat dan Sarana Pendukung Pembenihan Gurami

Pertanianku – Selain peralatan, dalam usaha pembenihan gurami juga membutuhkan obat-obatan dan beberapa bahan pendukung lainnya. Obat dan bahan tersebut antara lain garam, methylene blue, antibiotik, dan bahan untuk menaikkan/menurunkan pH.

Obat dan Sarana Pendukung Pembenihan Gurami

  1. Methylene blue dan garam

Methylene blue sering digunakan pada akuarium penetasan telur dan pemeliharaan benih. Bahan ini berfungsi sebagai zat pembunuh bakteri dan jasad renik lainnya. Begitu juga garam yang berfungsi sama seperti methylene blue, yaitu untuk menyucihamakan air akuarium serta membunuh bakteri atau jasad renik di tubuh ikan.

  1. Sodium bikarbonat

Sodium bikarbonat atau soda merupakan suatu bahan yang digunakan untuk menaikkan derajat keasaman air (pH air). Sementara itu, untuk menurunkan pH air dapat digunakan larutan asam fosfat.

  1. Antibiotik

Antibiotik biasanya digunakan sebagai obat luar pada benih ikan yang mengalami luka di bagian kulitnya. Antibiotik yang biasa digunakan adalah oxytetracycline (OTC) atau enroflox.

  1. Ruangan

Usaha pembenihan gurami membutuhkan ruangan sebagai tempat akuarium dan perlengkapan lainnya. Ruangan yang dapat digunakan tidak harus bangunan baru, tetapi bisa menyulap salah satu ruangan yang tidak terpakai, misalnya gudang. Hal tersebut tentu akan menghemat biaya. Hal yang terpenting adalah konstruksi ruang yang digunakan harus tertutup dan dapat mempertahankan panas. Ruangan harus selalu kering dan tidak boleh lembap.

Ruangan diperlukan untuk meletakkan semua akuarium dan sarana pendukung akuarium. Ruangan ini digunakan untuk menetaskan telur dan memelihara larva sampai menjadi benih gurami ukuran kuaci. Setelah itu, benih ukuran tersebut dipindahkan ke kolam pendederan. Ukuran ruangan disesuaikan dengan jumlah produksi yang diinginkan.

Kebersihan ruangan harus diperhatikan. Konstruksinya pun dibuat sedemikian rupa agar pekerja lebih mudah membersihkan kotorankotoran yang ada dalam ruangan tersebut. Bagian dinding ruangan ini diusahakan dibuat dari bahan yang menyerap panas, yaitu seng atau asbes. Sebagai alternatif, ruangan tidak perlu diberi dinding seng atau asbes, tetapi cukup ditutup dengan plastik mulsa. Hal tersebut bisa diaplikasikan mengingat asbes dan seng berharga cukup mahal.

Untuk bagian atap, dapat digunakan fiberglass atau asbes. Hal tersebut sebenarnya agar sinar matahari tidak terlalu banyak masuk ke ruang penetasan, tetapi ruangan tetap hangat. Sinar yang terlalu banyak masuk ke ruang dikhawatirkan dapat merusak telur yang sedang ditetaskan.

Lantai sebaiknya disemen sehingga mempermudah dalam membersihkannya dan menjaga ruangan menjadi tidak lembap. Lantai dibuat dengan kemiringan 1° agar tidak menggenang bila ada air yang tumpah. Sistem saluran air dibuat agak menjauh dari rak-rak akuarium dan ditutup dengan kasa supaya hama pemakan ikan-ikan kecil seperti tikus dan musang tidak dapat masuk ke dalam ruangan.

 

Sumber: Buku Usaha Pembenihan Gurami