Obat Herbal dari Minyak Cendana

Pertanianku — Kayu cendana sudah sangat terkenal di kalangan pengrajin kayu karena bisa menghasilkan karya seni yang indah sekaligus dengan aroma yang harum. Selain kayunya yang terkenal, pohon cendana dapat menghasilkan minyak cendana yang sering digunakan pada wewangian dupa, kosmetik, parfum, dan sabun.

minyak cendana
foto: pixabay

Nama ilmiah tanaman ini adalah Santalum album dan memiliki beberapa nama yang berbeda-beda di beberapa daerah seperti candana, ayu luhi, kayu ata, dan hau meni. Pohon ini dapat tumbuh hingga setinggi 20 meter dengan batang bulat agak berlekuk-lekuk, dan berdiameter 40 cm.

Batang pohon yang sudah tua akan mengeluarkan aroma harum yang menenangkan. Daun tanaman tunggal dengan bagian ujung daun yang runcing tapi terkadang bulat. Akar tanaman tidak berbanir, bunganya tumbuh di ujung dan ketiak daun. Sementara itu, buahnya berbentuk bulat dengan warna hitam saat sudah masak.

Masyarakat sering kali memanfaatkan tanaman ini sebagai bumbu masakan dan minuman. Selain itu, tanaman ini ternyata juga bisa digunakan sebagai obat herbal karena mengandung beberapa kandungan yang bermanfaat bagi tubuh.

Bagian yang bisa dimanfaatkan menjadi obat herbal adalah kayu yang mengandung minyak atsiri, hars, dan zat samak. Minyak cendana mengandung santen, santalen, santenon, santalal, santalon, dan isovalerilaldehida.

Dari kandungan tersebut, tanaman ini bisa mengobati beberapa penyakit eksternal seperti menghilangkan gatal, menghaluskan kulit, mengatasi peradangan kulit, menyamarkan noda hitam, stretch marks, jerawat, dan aromaterapi. Caranya, gunakan minyak tanaman pada bagian yang sakit atau bermasalah.

Sementara itu, untuk gangguan yang berasal dari dalam tubuh, minyak cendana bisa mengobati gangguan pencernaan, infeksi saluran kemih bawah, demam, sakit kepala, sakit pada dada, sesak napas, radang selaput lendir hidung, dan meredakan batuk kering.

Jika setelah menggunakan tanaman ini sebagai obat herbal mengalami efek samping, segera berhenti dan konsultasikan ke dokter. Penggunaan tanaman ini sebagai obat herbal dapat menimbulkan beberapa gejala efek samping seperti kulit gatal, nyeri dada, sakit perut, sakit tenggorokan, serta ruam atau bengkak.

Penderita penyakit ginjal tidak disarankan untuk menggunakan tanaman herbal ini. Demikian pula untuk wanita hamil dan sedang menyusui. Jangan menggunakan cendana sebagai obat herbal lebih dari enam minggu tanpa rekomendasi dokter.