Pertanianku — Seringkali peternak lele bingung untuk menjual ikan lele yang sudah dihasilkan dari kolam budidaya. Akibatnya, ikan tersebut hanya menumpuk di penyimpanan dan akhirnya membusuk. Pembudidaya lele sebenarnya bisa mengatasi permasalahan pemasaran dengan mengolah daging ikan lele menjadi produk makanan. Olahan daging ikan lele bisa membuat daya simpan daging menjadi lebih lama.

Selain itu, produk olahan daging ikan lele pasti memiliki peminat karena mudah diolah. Berikut ini beberapa produk olahan daging ikan lele yang bisa mendatangkan keuntungan untuk Anda.
Dendeng lele
Dendeng lele terbuat dari sayatan daging lele yang diberikan bumbu dan gula, lalu dikeringkan sehingga menghasilkan daging lele kering dengan cita rasa manis dan gurih. Namun, Anda juga bisa membuat dendeng lele dengan varian rasa asin. Bumbu dan gula yang dilumuri pada daging lele berfungsi untuk mengawetkan daging sehingga daya simpan dendeng lele menjadi cukup lama.
Abon lele
Abon merupakan makanan tradisional yang rasanya gurih dan kering. Abon sering disimpan sebagai menu makanan alternatif yang dikemas di dalam kemasan plastik, aluminium foil, stoples, atau kemasan lainnya.
Dibandingkan dengan produk olahan lainnya, abon lele memiliki daya simpan yang lebih lama. Jika disimpan di dalam ruangan bersuhu 25°C, abon bisa bertahan selama 2 bulan. Namun, jika abon diolah tanpa minyak goreng, daya simpannya bisa menjadi 9 bulan lamanya.
Kerupuk lele
Kerupuk merupakan makanan yang digemari oleh masyarakat Indonesia, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Daging dan tulang lele bisa dimanfaatkan untuk dijadikan bahan pembuatan kerupuk. Kerupuk tulang lele terasa gurih dan kaya dengan kandungan mineral kalsium yang cukup tinggi. Selain itu, pembuatan kerupuk lele tidak membutuhkan modal yang terlalu besar. Anda bisa memanfaatkan bagian tulang yang jarang digunakan oleh pengelola daging ikan lele.
Keripik sirip lele
Biasanya, pengolahan abon lele akan menghasilkan produk sampingan berupa sirip. Jumlah sirip yang dihasilkan hampir mencapai 4,55—4,88 persen yang terdiri atas sirip ekor, sirip punggung, dan sirip di bagian anus. Sirip tersebut bersifat lunak karena merupakan tulang rawan sehingga ketika digoreng akan terasa renyah dan gurih.
Produk keripik sirip lele lebih cenderung disukai dibandingkan dengan keripik kulit dan krispi daging lele.