Pertanianku— Optimalisasi lahan sempit untuk berkebun adalah salah satu solusi yang bisa Anda lakukan jika tidak memiliki lahan yang luas namun tetap ingin bercocok tanam.
Sayuran yang ditanam pun bisa disesuaikan, baik sayuran daun maupun sayuran umbi yang hampir setiap hari dikonsumsi. Contohnya bayam, kangkung, sawi, dan berbagai jenis bawang.
Ada banyak komoditas komersial lainnya yang bisa Anda tanam di pekarangan rumah. Hal ini cukup menjanjikan karena selain bisa dikonsumsi pribadi, Anda juga menjualnya kepada orang lain untuk kebutuhan sehari-hari.
Tidak harus menggunakan lahan berupa tanah kosong, Anda dapat menggunakan pot atau media tanam lain dan membuat vertikultur. Vertikultur adalah bertanam dengan menggunakan media yang disusun secara vertikal. Hal ini tentu saja tidak akan memakan banyak ruang, juga dapat untuk mempercantik sisi rumah Anda.
Tahapan dalam mengoptimalisasikan lahan sempit untuk berkebun sayuran dimulai dengan mengolah tanah. Jika Anda memiliki lahan yang cukup luas untuk diolah, lakukan pencangkulan untuk menghilangkan zat beracun dan juga aerasi atau penambahan udara pada tanah.
Beri pupuk yang sesuai untuk menambah nutrisi tanah. Anda dapat menggunakan pupuk kompos atau pupuk buatan, selama memenuhi nutrisi yang diperlukan tanaman. Nutrisi tersebut berupa nutrigen, fosfor, dan KCl sebagai sumber kalium.
Campuran antara tanah dan pupuk dikondisikan untuk penyemaian benih. Sebagai contoh tanaman bayam. Bayam dikembangbiakkan dari biji bayam yang disemai ke dalam tanah dan diberi pupuk kompos. Bibit hasil penyemaian kemudian ditanam ke lahan dan dirawat sampai menghasilkan.
Perawatan yang utama adalah pemberian pestisida agar terhindar dari berbagai hama dan penyakit. Pemberian pestisida harus dihentikan satu bulan sebelum panen agar tidak terdapat residu pada tanaman.
Jika Anda menanam kangkung, perawatannya akan lebih mudah. Anda hanya perlu menyingkirkan gulma di sekitar tanaman. Berbeda dengan kangkung, sawi harus dirawat agar terhindar dari ulat daun. Semprotan insektisida diperlukan agar tidak mengganggu pertumbuhan sawi.
Tahap berikutnya adalah pemanenan. Pemanenan yang terlalu cepat akan menurunkan mutu hasil tanam. Begitu pula jika dipanen pada umur tanaman terlalu tua, sayuran akan cepat rusak.
Bawang merah dapat dipanen setelah 2,5—3,5 bulan. Bawang bombay butuh waktu yang lebih lama untuk panen, sekitar 3,5—4 bulan dan juga harus disimpan di tempat berasap untuk menghindarkan dari hama.
Jika Anda ingin menggunakan sayuran tersebut untuk konsumsi pribadi, panenlah pada saat dibutuhkan. Ini karena sayuran daun umumnya tidak bertahan lama.
Hasil panen dari pekarangan tidaklah sebanyak hasil panen yang ditanam pada lahan puluhan hektare. Rantai pemasaran yang tepat diperlukan jika ingin sayuran yang Anda budidayakan tetap laku di pasaran.