Pertanianku – Satu strategi untuk optimalisasi produksi, yaitu harus mendasarkan pada pengembangan optimalisasi medium tumbuh yang dapat memberikan hasil biomasa sprora atau konidia yang optimal serta kondisi prima untuk aplikasi dilapangan. Dengan demikian, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu melakukan kajian optimalisasi media tumbuh (cair atau padat), dengan membandingankan berbagai formulasi racikan yang dapat mendukung pertumbuhan dan pembentukan spora dalam jumlah optimal. Untuk tiap jenis jamur patogen, walaupun kebutuhan media dasar sama, tetapi untuk mencapai pertumbuhan optimal sering kali formulasi rinci akan berbeda. Komposisi media dasar umumnya mengandung; sukrosa, KNO3, MgSO4, KH2PO4, FeCl2.
Faktor nutrisi sangat menentukan seperti, sumber karbon, nitrogen, kebutuhan unsur mikro, dan vitamin. Jumlah unsur karbon dan nitrogen perbandingan atau ratio carbon/nitrogen (C : N) dapat mempengaruhi pada pertumbuhan, pembentukan propagul dan keampuhan produk pengendali hayati. Misalnya studi yang dilakukan oleh Jackson dan Bothast (1990), dengan perbandingan C/N (10 : 1), memberikan pengaruh tidak saja terhadap jumlah produksi spora Colletotrichium truncatum, tetapi juga pada khasiat keampuhannya sewaktu dicoba di lapangan untuk mengendalikan gulma.
Optimalisasi formulasi media tumbuh terus dilakukan dan dikembangkan untuk mencapai efesiensi produksi. Hasil penelitian akhir-akhir ini ditemukan yaitu medium dengan konsentrasi rendah asam amino (methionin, cystein, dan trytptofan) dapat menurunkan waktu proses fermentasi dan meningkatkan kandungan hasil spora (Jackson dan Slininger.,1993).
Sumber: Buku Menggunakan Biopestisida