Pakan Ayam Sumber Energi Pendukung

Pertanianku – Untuk membantu kadar energi dalam pakan, digunakan sumber energi pendukung yang berasal dari minyak, bisa dari hewan (lemak) ataupun dari tumbuhan (minyak). Penggunaan minyak ini juga dapat membantu meningkatkan palatabilitas (cita rasa pakan), membantu penyerapan vitamin (A, D, E, K), dan meningkatkan efisiensi penggunaan pakan (makanan akan lebih lama berada dalam saluran pencernaan). Karena kadar lemaknya tinggi, penggunaan minyak juga akan menimbulkan masalah, seperti ketengikan, gangguan saluran pencernaan (diare), dan penimbunan lemak tubuh. Oleh karena itu, penggunaan minyak tidak boleh terlalu banyak (maksimal 5%).

Pakan Ayam Sumber Energi Pendukung.

a. Lemak hewani

Contoh lemak hewani, di antaranya adalah lemak asal unggas yang dibuat dari sisa-sisa pemotongan unggas. Kandungan EM sekitar 7.700 kkal/kg. Di Indonesia lemak tersebut sulit diperoleh. Kelemahannya adalah kandungan lemak sangat tinggi (100%) dan tidak mengandung zat-zat nutrisi lainnya. Adapun minyak ikan yang dapat dibuat dari sisasisa pengolahan ikan memiliki kandungan EM cukup tinggi sekitar 8.000 kkal/kg.

b. Lemak (minyak) nabati

Minyak nabati yang paling populer untuk pakan ALPU ialah minyak kelapa yang diperoleh dari ekstraksi buah kelapa. Kandungan EM minyak kelapa sangat tinggi (8.600—9.000 kkal/kg). Penggunaan minyak kelapa sebagai sumber energi pendukung dalam pakan sebenarnya kurang baik karena sulit dicerna oleh anak ayam, cepat tengik, dan harganya pun agak mahal. Namun, ketersediaannya banyak dam mudah diperoleh.

Penggunaan dalam pakan sebaiknya jangan melebihi 5% karena dapat menyebabkan mencret, terutama pada anak ayam. Minyak tumbuhan lainnya yang dapat digunakan seperti minyak kacang tanah, minyak wijen, dan minyak biji bunga matahari yang mengandung EM sekitar 8.600—9.000 kkal/kg. Yang perlu dipertimbangkan adalah harga dan ketersediaannya.

 

Sumber: Buku Ayam Kampung Pedaging Unggul