Pertanianku — Pakan yang diberikan kepada ternak dapat menentukan hasil yang akan didapatkan. Saat ini banyak peternakan yang diintegrasikan dengan sektor pertanian ataupun perkebunan, seperti perkebunan kelapa sawit. Sistem tersebut ternyata terbukti mampu menghasilkan daging sapi rendah lemak karena pakan yang digunakan merupakan pakan limbah sawit.

Hasil sampingan atau limbah dari pengolahan kelapa sawit adalah bungkil inti sawit dan pelepah sawit. Bungkil sawit mengandung banyak protein yang bagus untuk sapi. Sementara itu, pelepah sawit tergolong sebagai bahan pakan ruminansia yang berpotensial.
Pelepah sawit mengandung serat kasar sebanyak 50,94 persen, protein 5,1 persen, dan lemak 1 persen. Satu hektare lahan perkebunan sawit bisa menghasilkan pelepah sebanyak 9 ton pelepah segar.
Pemberian bungkil kelapa sawit harus dilakukan dengan bahan pakan lain karena nilai palatabilitas bungkil inti sawit cukup rendah. Kondisi tersebut disebabkan oleh kandungan serat di dalam bungkil inti sawit lebih tinggi dibandingkan dengan jenis limbah sawit lainnya. Organ pencernaan sapi bisa terganggu apabila hanya diberikan bungkil inti sawit tanpa adanya campuran bahan lain.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sudah melakukan penelitian terhadap kulitas daging sapi bali jantan yang diberikan pakan limbah sawit. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui hasil samping yang bisa didapatkan dari peternakan yang terintegrasi dengan perkebunan.
Penelitan dilakukan di Loka Penelitian Sapi Potong (Lolit Sapo) selama empat bulan dengan sampel 15 ekor sapi bali jantan dengan berat badan awal sekitar 300—400 kg. Berdasarkan hasil penelitian, daging yang didapatkan memiliki kadar lemak rendah.
Parameter yang diamati pada penelitian tersebut adalah kualitas kimia dan fisik daging berupa kadar air, kadar lemak, daya ikat air, dan susut masak.
Pemanfaatan limbah sawit sebagai pakan ternak dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan hasil sampingan dari perkebunan sawit yang selama ini masih belum diolah dengan benar. Limbah tersebut merupakan bahan baku pakan yang terbilang murah sehingga bisa membantu para peternak yang berada di sekitar perkebunan kelapa sawit untuk mengefisiensikan biaya pakan.