Pertanianku — Protein sangat dibutuhkan dalam formula pakan yang diberikan untuk ayam. Kebutuhan protein tersebut dapat dipenuhi dari protein nabati yang banyak terdapat di dalam kacang-kacangan dan hijauan. Berikut ini beberapa bahan pakan yang dapat dijadikan sumber protein nabati.
Bungkil kelapa
Bungkil kelapa sudah sejak lama digunakan sebagai pakan ternak di Indonesia. Bahkan, menurut hasil riset, bungkil kelapa sudah digunakan sebagai pakan ayam sejak sebelum Indonesia merdeka. Sayangnya, bungkil kelapa memiliki kekurangan berupa kandungan minyak yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan bungkil mudah bau tengik. Oleh karena itu, penggunaan bungkil kelapa harus disertai dengan obat antijamur dan antioksidan untuk menjaga kualitas bungkil.
Untuk pakan ayam pedaging, biasanya bungkil digunakan maksimal sebanyak 15 persen. Sementara itu, untuk pakan ayam ras petelur bisa mencapai 25 persen dan untuk ayam kampung mencapai 35 persen. Bungkil yang akan digunakan sebagai pakan hanya perlu digiling untuk memperkecil ukuran dan memperhalus bungkil.
Bungkil kacang tanah
Bungkil kacang tanah mengandung protein sebesar 40,2 persen. Persediaan bungkil kacang tanah di Indonesia terbilang cukup langka sehingga sering kali kebutuhannya dipenuhi dari impor. Kelemahan bungkil kacang adalah kandungan metionin dan lisin yang rendah dan kandungan serat kasar yang terlalu tinggi.
Bungkil ini hanya digunakan maksimal 15 persen. Bungkil kacang tanah yang dapat digunakan hanya bungkil yang masih segar. Bungkil cukup digilling untuk memperhalus dan memperkecil ukuran.
Daun lamtoro
Kandungan protein di dalam daun lamtoro sebesar 18,9—23,2 persen dan kandungan xantophil sebesar 660 ppm. Tepung daun lamtoro sangat baik digunakan jika peternak menginginkan warna pigmen kuning pada bagian kaki dan kulit ayam. Kelemahannya adalah kandungan serat kasarnya tinggi. Selain itu, kandungan mimosinnya tinggi sehingga bisa menyebabkan kerontokan bulu. Dengan demikian, penggunaan tepung daun lamtoro sebagai pakan ternak sangat terbatas, yaitu maksimal 5 persen.
Daun lamtoro yang akan dijadikan pakan ternak sebaiknya melalui pengolahan terlebih dahulu. Daun lamtoro dikumpulkan, lalu dipotong-potong kecil dan direbus. Selanjutnya, bahan ditiriskan dan dikeringkan. Setelah kering, bahan digiling hingga menjadi tepung.
Bungkil kedelai
Bungkil kedelai cukup mudah didapatkan di Indonesia. Hal ini karena kacang kedelai termasuk salah satu bahan pangan yang disukai oleh orang Indonesia sehingga sering diolah menjadi lauk pauk.
Bungkil kedelai mengandung protein sebanyak 42—50 persen. Jumlah protein di dalam bungkil kedelai memang terbilang sangat tinggi. Namun, kandungan metioninnya relatif rendah sehingga harus dikombinasikan dengan bahan pangan lain seperti tepung ikan.
Untuk pakan ayam kampung, bungkil kedelai digunakan sampai 30 persen, meskipun sebenarnya lebih sering digunakan sebanyak 15 persen. Bungkil yang akan digunakan harus digiling untuk menghaluskan dan memperkecil ukurannya.