Pertanianku – Selain membuat atau menyediakan pakan pelet buatan sendiri, salah satu upaya untuk meningkatkan keuntungan bagi para pembudi daya ikan adalah dengan menyediakan pakan tambahan atau alternatif di samping pelet. Pakan alternatif yang bisa diberikan pada patin, yaitu ikan rucah, limbah/sisa makanan dari katering/restoran dan limbah roti atau biskuit.
Kelebihan pakan alternatif adalah harganya murah dan mengandung protein yang cukup untuk kebutuhan patin. Sementara itu, kelemahan pakan alternatif adalah kurang praktis jika dibandingkan dengan pakan buatan, seperti pelet. Pakan alternatif sebelum diberikan pada patin juga memerlukan perlakuan khusus.
Pemberian pakan alternatif ini diberikan pada saat usia tebar tertentu. Pada bulan pertama sampai bulan ketiga pemeliharaan (dari ukuran benih 3 inci) maka setiap hari diberi pakan buatan (pelet) sebanyak 3—4% dari berat total ikan. Memasuki bulan ke-4 , patin sudah dapatdiberikan ikan rucah, limbah sisa makanan dan limbah roti. Meskipun demikian, pada sektor budi daya pembesaran, pakan pelet buatan pabrik tetap merupakan pakan utama yang dapat memberikan hasil pertumbuhan yang lebih baik.
Berikut beberapa jenis pakan alternatif yang bisa diberikan pada pembesaran ikan patin.
1. Ikan rucah
Ikan rucah atau ikan-ikan hasil tangkapan dari laut yang tidak layak dikonsumsi oleh manusia merupakan salah satu pakan yang disukai patin. Ikan rucah banyak sekali ditemui di daerah pantai, terutama di daerah yang dekat dengan tempat pelelangan ikan. Harga ikan ini relatif murah dan terjangkau para petani patin. Ikan rucah berukuran kecil dan tidak banyak mengandung duri atau tulang. Ikan ini dapat diberikan langsung tanpa diolah terlebih dahulu.
Untuk ikan rucah yang banyak mengandung tulang atau duri, harus direbus terlebih dahulu setengah masak untuk memisahkan daging dengan tulang atau durinya sebelum diberikan. Untuk melengkapi kandungan gizinya, dapat ditambahkan dedak halus pada ikan rucah. Pakan tersebut ditebarkan secara langsung atau dengan ditempatkan di bawah permukaan air dengan penggunaan wadah, seperti ayakan.
2. Limbah makanan
Limbah atau sisa makanan dapat dari katering atau restoran. Komposisi limbah makanan tersebut, yaitu nasi, tempe/ tahu, ikan/ayam, buah dan sayuran . Limbah makanan yang diberikan adalah yang bersifat tidak pedas atau asam, misalnya hanya nasi putih saja. Limbah sisa makanan lain yang bisa dimanfaatkan untuk pakan alternatif patin adalah sisa roti atau biskuit.
Sumber: Buku Paduan Lengkap Agribisnis Patin