Pertanianku — Kegiatan pembesaran ikan kerapu meliputi penebaran benih, pemberian pakan, pemantauan kesehatan, dan pengelolaan air. Seluruh kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan tepat agar kegiatan pembesaran membuahkan hasil.
Sebelum penebaran benih, Anda perlu memilih benih yang bagus. Kriteria benih ikan kerapu yang baik di antaranya memiliki tubuh yang utuh tanpa cacat, tubuh benih lurus tidak bengkok, dan kulit tubuhnya mulus tanpa luka yang menandakan adanya penyakit atau mikroba yang menempel. Selain itu, bila benih tersentuh, akan memberikan respons berupa gerakan yang gesit.
Selanjutnya, Anda perlu mengolah tambak terlebih dahulu. Setelah itu, benih baru bisa ditebar. Biasanya, benih ditebar 3–7 hari setelah pemupukan anorganik. Waktu penebaran yang baik adalah saat suhu tidak terlalu tinggi, yaitu pada pagi hari (sebelum pukul 09.00) atau sore hari (setelah pukul 15.00).
Proses penebaran diawali dengan aklimatisasi benih terlebih dahulu, yakni mengadaptasikan benih dengan tambak. Padat tebar kerapu di tambak harus diperhitungkan dengan matang. Jangan sampai penebaran dilakukan dengan kepadatan tinggi sehingga membahayakan kehidupan ikan tersebut. Padat tebar benih kerapu di tambak sebaiknya 3–4 ekor/m2.
Ikan kerapu merupakan hewan karnivora. Sifat ini bisa muncul saat ikan mengalami kekurangan pakan. Oleh karena itu, pakan yang diberikan harus sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan ikan. Pakan yang diberikan untuk kerapu ada dua macam, yaitu pakan segar (ikan rucah) dan pakan pelet. Frekuensi pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik kerapu.
Pada waktu benih, sebaiknya frekuensi pemberian pakan lebih banyak daripada kerapu dewasa. Pada waktu benih, pemberian pakan dapat mencapai 4–5 kali sehari, sedangkan pada waktu dewasa cukup 2 kali sehari.
Cara pemberian pakan untuk kerapu cukup dengan menebarkan pakan secara merata ke seluruh perairan. Sebagai catatan, air di tambak dapat diganti setiap hari. Dengan menebarkan pakan secara merata, tentunya akan memberikan kesempatan untuk kerapu memangsanya.
Selain mencapai target panen dengan bobot 0,5 kg/ekor itu, pemberian dengan cara tadi dapat mengurangi tingkat kanibalisme. Pemberian pakan dapat dilakukan dengan jaring anco.
Porsi pemberian pakan disesuaikan dengan laju pertumbuhan kerapu. Persentase pemberian pakan dihitung dengan mengonversi bobot tubuh ikan.