Panduan Lengkap Budidaya Buah Naga Kuning di Pot

Pertanianku – Buah naga kuning atau yang memiliki nama ilmiah Hylocereus megalanthus atau Selenicereus megalanthus, seperti halnya tanaman buah naga yang lain, tergolong famili kaktus (Cactaceae) dan masih satu genus dengan buah naga super red yang tumbuh merambat. Akan tetapi, batang tanaman buah naga kuning cenderung lebih kecil dibanding batang tanaman buah naga lainnya. Perakaran buah naga kulit kuning sedikit dan lemah, jumlahnya hanya 80% dari perakaran buah naga merah. Tekstur akar juga terbilang lembut dan tipis sehingga mudah putus. Dengan kondisi seperti ini, tanaman buah naga kuning perlu mendapatkan perlakuan khusus agar akar tumbuh lebih kuat.

Panduan Lengkap Budidaya Buah Naga Kuning di Pot

Saat ini banyak pembudidaya tanaman buah yang tertarik untuk mengembangkan atau budidaya buah naga kuning. Ini karena permintaan buah naga kuning cukup banyak. Dengan begitu, usaha budidaya buah naga kuning dirasa memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Jika Anda tertarik untuk mulai membudidayakannya, berikut panduan lengkap budidaya buah naga kuning.

Syarat tumbuh

Syarat tumbuh tanaman buah naga penting diperhatikan karena berguna untuk menentukan tempat yang tepat dan sesuai bagi tanaman buah naga. Untuk bisa tumbuh dengan optimal dan menghasilkan buah, buah naga sebaiknya ditanam di daerah dengan ketinggian antara 10—700 m dpl dan memiliki suhu udara berkisar 26—36°C dengan curah hujan berkisar 500—1.500 mm/tahun. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan pembusukan akar dan batang serta menghambat keluar bunga, bahkan bunga yang muncul menjadi gugur.

Selain suhu, kelembapan dan intensitas sinar matahari juga berpengaruh pada pembungaan dan pembuahan tanaman buah naga. Kelembapan yang diinginkan oleh tanaman ini berkisar 70—90%. Sementara itu, intensitas sinar matahari yang dibutuhkan antara 70—80%.

Perbanyakan

Buah naga berupa tanaman merambat. Pada batang sulurnya ditumbuhi akar udara. Perbanyakan buah naga bisa dilakukan melalui generatif dan vegetatif. Secara generatif, perbanyakan dilakukan melalui biji. Sementara itu, perbanyakan vegetatif dilakukan dengan setek batang.

Memilih bibit

Sebelum memulai budidaya buah naga kuning, Anda perlu memilih bibit yang berkualitas. Hal ini karena kualitas tanaman buah naga dipengaruhi oleh faktor genetik dan perawatan. Faktor genetik di sini bisa dilihat dari kualitas bibit yang akan ditanam. Oleh karena itu, saat memilih bibit di toko pertanian, sebaiknya memerhatikan ciri-ciri bibit yang baik. Berikut ciri-ciri bibit yang baik.

  • Bibit berasal dari populasi pohon induk yang terbukti unggul. Sebaiknya, bibit diperoleh dari penangkar yang sudah bersertifikat atau dari kebun yang terbukti produksinya unggul.
  • Jika bibit berasal dari setek batang, tinggi tanaman minimal 25 cm dengan panjang tunas 10 cm.
  • Bibit tanaman bebas dari serangan penyakit. Hal ini bisa dicirikan dari batangnya yang kokoh dengan pertumbuhan yang optimum, bisa dilihat dari munculnya tunas baru.
  • Untuk membedakan bibit buah naga kuning dengan buah naga super red bisa dilihat dari batangnya. Batang buah naga kuning relatif lebih kecil dibandingkan dengan bibit buah naga super red. Selain itu, akar udaranya lebih lembut.

Penanaman di pot

Buah naga kuning dapat ditanam dalam pot dan dapat digunakan sebagai barrier atau tanaman pembatas yang diletakkan dekat pagar rumah. Sebelum melakukan budidaya buah naga kuning di pot, hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan pot, pemilihan campuran media tanam, dan tiang panjatan. Agar tanaman dalam pot dapat berbuah optimal, tahap budidaya buah naga kuning perlu dilakukan dengan benar seperti berikut.

  • Siapkan pot dengan diameter minimal 50 cm dan masukkan tiang panjatan pada pot.
  • Tambahkan batu kerikil atau pecahan genting di bagian dasar pot. Masukkan media tanam, berupa campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1.
  • Pilih bibit buah naga yang sehat dan batang sulurnya telah mencapai tinggi minimal 30 cm.
  • Buka polybag dengan cara mengguntingnya dari sisi atas ke bawah. Usahakan, media tanam tetap bersama bibit.
  • Tanam bibit ke dalam pot.
  • Agar tidak goyah, ikatkan batang tanaman pada tiang panjatan.
  • Tambahkan media tanam hingga hampir menyentuh bibir pot.
  • Siram dengan air bersih agar perakaran tanaman tetap lembap.
  • Letakkan tanaman di tempat yang ternaungi hingga muncul tunas baru. Setelah itu, tanaman siap dipindahkan ke area terbuka yang terkena sinar matahari langsung.

Pemeliharaan

Setelah penanaman selesai, selanjutnya Anda hanya tinggal merawatnya. Namun, jika Anda menginginkan tanaman dapat berbuah lebat, perlu dilakukan perawatan secara intensif. Perawatan tanaman terkait dengan penyiraman, pemupukan, pemangkasan, serta pembesaran buah. Oleh karena batang buah naga berbentuk sulur, sebaiknya batang tersebut diikat pada tiang panjatan. Adapun tata laksananya sebagai berikut.

  • Setiap pertambahan ketinggian sekitar 30 cm, dilakukan pengikatan cabang.
  • Agar cabang atau batang tidak terjepit atau patah, sebaiknya ikatan tidak terlalu kencang.

Penyiraman

Tanaman buah naga yang ditanam di pekarangan, baik dalam wadah pot atau langsung di lahan membutuhkan kelembapan media tanam untuk menghasilkan pertumbuhan yang optimal. Oleh karena itu, tanaman harus disiram secara rutin. Adapun penyiramannya dilakukan sebagai berikut.

  • Penyiraman tanaman buah naga di lahan dilakukan bila bibit atau pertanaman tidak mendapatkan air hujan.
  • Pada penamaman di pot, penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari pada awal pertumbuhan dan satu kali sehari pada saat sudah cukup besar, dilakukan bila pot tidak mendapatkan air hujan.

Pemupukan

Pemberian pupuk pada tanaman buah naga bertujuan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan mengoptimalkan pembuahan. Oleh karena tujuannya berbeda, waktu pemberian pupuk dan jenis pupuk yang digunakan juga berbeda, tergantung kondisi tanaman. Secara umum, pemupukan pada buah naga dapat dilakukan sebagai berikut.

  • Pupuk dasar, dilakukan pada saat penanaman. Jenis pupuk yang digunakan berupa pupuk NPK dengan dosis 20 g per lubang tanam dan pupuk organik sebanyak 10 kg per lubang tanam.
  • Pupuk lanjutan dilakukan saat tanaman berumur 1—6 bulan dan 7 bulan ke atas. Pada umur 1—6 bulan, jenis pupuk yang diberikan NPK 15:15:15 sebanyak 25 g/tanaman dan pupuk kandang 125 g/ tanaman. Pemberiannya diberikan selang-seling setiap 2 bulan sekali. Sementara itu, untuk tanaman yang telah berumur 7 bulan lebih, jenis pupuk yang diberikan sama, tetapi dosis untuk pupuk NPK 15:15:15 sebanyak 50 g/tanaman, tetapi pupuk kandangnya sama, 125 g/ tanaman. Jadwal pemberiannya juga sama dengan pemupukan 1—6 bulan.
  • Ketika mencapai masa berbunga dan berbuah, tanaman dipupuk dengan jenis pupuk yang imbangan unsur fosfor (P) dan kalium (K) lebih tinggi dibandingkan dengan unsur nitrogen (N). Jenis pupuk yang digunakan berupa pupuk NPK 13:13:21 sebanyak 75 g/tanaman dan pupuk kandang 125 g/tanaman. Pupuk ini diberikan 1 bulan setelah pemberian pupuk pertumbuhan.

 

Sumber: Buku 20 Tanaman Buah Eksklusif