Pertanianku – Buah nanas (Ananas comosus) merupakan tanaman buah yang tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia. Awalnya, nanas berasal dari Brazil. Namun, ada juga yang menyebutkan jika nanas berasal dari Paraguay dan Bolivia. Kini buah nanas dapat ditemukan di seluruh penjuru dunia. Di Indonesia sendiri daerah yang banyak membudidayakan nanas adalah Lampung. Namun, daerah lain juga banyak melakukan budidaya nanas.
Jika Anda tertarik, berikut panduan lengkap budidaya nanas.
Persiapan
Untuk memulai budidaya nanas, terlebih dahulu Anda harus tahu varietas nanas apa yang akan dibudidayakan. Di Indonesia varietas nanas yang banyak dibudidayakan adalah nanas cayenne dan nanas queen.
Nanas cayenne merupakan varietas nanas berdaun halus dan tidak berduri serta memiliki buah yang besar. Adapun nanas queen memiliki daun lebih pendek dan berduri serta bentuk buahnya agak lonjong.
Persiapan lahan
Setelah memilih varietas nanas, tahap selanjutnya Anda harus mempersiapkan lahan untuk menanam. Lahan untuk budidaya nanas perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Waktu yang tepat untuk mengolah tanah dapat dilakukan saat musim penghujan.
Pembibitan
Setelah pengolahan tanah selesai, tahap selanjutnya adalah penyemaian bibit. Bibit nanas bisa Anda dapatkan dengan membelinya di toko pertanian. Setelah penyemaian selesai, Anda harus memerhatikan kualitas sirkulasi tanah.
Berikut tahapan budidaya nanas.
- Buatlah bedengan. Pembuatan bedengan dapat dilakukan secara bersamaan dengan proses pengolahan tanah. Bedengan dibuat dengan cara meratakan permukaan tanah, kemudian di kiri dan kanan bedengan buatlah saluran tempat air masuk serta keluar.
- Lakukan proses pengapuran pada tanah. Pengapuran ini dilakukan apabila pH tanah di bawah 4,5 atau di atas 6,5.
- Penyemaian bibit nanas. Langkah ini dilakukan harus bersamaan dengan proses pengelolaan tanah agar waktu tanam tepat. Secara umum petani Indonesia lebih memilih untuk menggunakan metode vegetatif, yaitu metode dengan menggunakan akar, tunas, buah, dan lain-lain. Setelah mendapatkan bibit, Anda dapat memulai langkah penyemaian.
- Lakukan penyemaian bibit pada tempat terpisah. Kondisi yang baik biasanya adalah tempat yang lembap dan memiliki sirkulasi udara yang bagus.
- Membesarkan bibit hasil penyemaian. Pemeliharaan ini meliputi penyiraman secara teratur.
- Setelah bibit memiliki tinggi 25—30 cm, bibit bisa dipindahkan ke media tanah. Cara penanaman adalah dengan membuat lubang pada tanah dengan ukuran dan kedalaman secukupnya. Lakukan proses penanaman ini hanya pada musim hujan. Lakukan penyiraman secara teratur agar tanah tadi lembap dan basah.
- Pemeliharaan tanaman ini dilakukan untuk menjaga agar nanas dapat tumbuh secara optimal. Perawatan serta pemeliharaan ini adalah melakukan penyiraman, pemupukan, serta memberantas hama serta penyakit yang menyerang nanas. Penanganan penyakit yang menyerang nanas dapat Anda tangani dengan cara yang tepat. Hal ini bertujuan mengurangi penggunaan zat kimia selama proses pembudidayaan nanas.
- Tahap terakhir adalah pemanenan. Untuk memanen nanas pastikan bahwa nanas memang sudah tua dan matang. Biasanya untuk nanas yang ditanam dari tunas akar akan membutuhkan waktu sekitar 12 bulan. Setelah nanas dipanen, lakukan penyortiran, kemudian cuci bersih nanas sebelum melakukan proses pengepakan dan nanas pun siap didistribusikan.