Panduan Pemangkasan Pohon Buah dari Bibit agar Pohon Bisa Berbunga

Pertanianku — Permasalahan yang sering kali dihadapi oleh para hobiis tanaman buah adalah pohon yang tidak menghasilkan buah dan hanya tumbuh menjulang tinggi ke atas. Ada yang sebagian pasrah dan membiarkannya untuk tumbuh tak terurus. Ada pula yang langsung menebangnya untuk mengganti dengan pohon yang baru. Padahal, Anda bisa merangsang pembungaan dengan pemangkasan pohon buah yang akan tumbuh.

pemangkasan pohon buah
foto: pixabay

Pemangkasan pertama dilakukan pada waktu penanaman. Biasanya, pada saat pemindahan bibit dari polibag ke lahan terjadi kesalahan berupa akar rusak yang tidak disadari. Kerusakan ini dapat mengganggu suplai air ke bagian tajuk tanaman. Oleh karena itu, Anda harus melakukan pemangkasan beberapa tajuk untuk menyeimbangi berkurangnya sistem perakaran akibat pemindahan bibit.

Jika bibit yang digunakan berasal dari jarak jauh dan sudah melalui proses pengiriman yang lama, Anda perlu melakukan pengurangan tajuk agak banyak. Selain itu, Anda pun sebaiknya merompes daunnya.

Pemangkasan kedua dilakukan saat masa pembesaran pohon, pemangkasan tersebut dilakukan untuk pembentukan kerangka pohon. Pembentukan kerangka bisa dilakukan dengan berbagai macam teknik pemangkasan yang Anda kuasai. Biasanya, pemangkasan pohon buah untuk membentuk tajuk dilakukan setelah pohon berusia satu tahun setelah ditanam di lahan.

Pohon yang sudah berumur setahun sudah memiliki rangka awal, yakni cabang primer sebanyak 2—3 cabang, cabang pertama yang tumbuh dari batang utama. Usahakan dua cabang mengarah ke tenggara dan timur laut, dan satu lagi diarahkan ke barat.

Namun, jika cabang primer yang baru tumbuh hanya dua, usahakan kedua cabang tersebut mengarah ke utara dan selatan. Hal tersebut bertujuan agar pohon dapat menerima banyak cahaya yang berasal dari arah timur pada pagi hingga tengah hari. Sementara, pada sore hari, tajuk biasanya menerima sedikit cahaya, terutama pada musim hujan. Namun, hal tersebut akan menyebabkan buah lebih banyak tumbuh di tajuk sebelah kiri.

Tinggi pemangkasan pada umumnya sekitar 75—100 cm dan dilakukan tepat di atas payungan daun, yakni tempat tumbuhnya daun-daun yang terlihat mengumpul karena ruasnya pendek. Namun, jika daun yang tumbuh tidak membentuk payungan, pemangkasan dilakukan sedekat mungkin dengan ketiak daun pada bagian batang yang sudah mengeras. Pemangkasan tersebut menyebabkan hilangnya dominansi pohon dan akan memancing pertumbuhan tunas baru,

Setelah tunas baru tumbuh menjadi cabang sekunder, lakukan pemangkasan kembali pada tunas yang terlalu rapat dan kurang sehat dengan jarak 5—7,5 cm dari pangkal cabang dan dibiarkan selama satu tahun. Setelah muncul cabang tersier, lakukan pemangkasan kembali dengan cara yang sama.