Pertanianku — Ikan hias diskus dikenal sebagai ikan hias yang sulit dibudidayakan. Oleh karena itu, ikan tersebut memiliki julukan “The King of Aquarium”. Berangkat dari hal tersebut, sebagai solusi atas permasalahan yang ada hadirlah buku Panduan Praktis Budidaya Diskus yang ditulis oleh seorang praktisi ikan hias, Muhammad Zen dan diterbitkan oleh Penebar Swadaya.
Budidaya ikan diskus dianggap sulit karena memerlukan parameter air khusus, terutama pada kesadahan dan pH. Pasalnya, jika salah sedikit saja dalam menentukan parameter air, diskus dewasa bisa memakan larva dan telurnya.
Oleh karena itu, berhasil atau tidaknya pembudidaya sangat bergantung pada cocok atau tidaknya kualitas air yang digunakan dengan kebutuhan diskus itu sendiri.
Tujuan dari disusunnya buku tersebut, yakni untuk memberikan gambaran mengenai budidaya diskus. Mulai dari pengenalan jenis-jenis ikan diskus, kualitas air yang harus digunakan, pemilihan wadah yang tepat, teknik pemijahan, cara membesarkan burayak, cara pengendalian hama dan penyakit. Selain itu, dipaparkan pula tentang cara mengikuti kontes diskus, baik skala nasional maupun internasional.
Disamping buku Panduan Praktis Budidaya Diskus ini sangat informatif, bahasa yang digunakan di dalamnya pun mudah dipahami oleh semua kalangan, terutama hobiis pemula yang juga ingin membudidayakan ikan hias asal Sungai Amazon ini.
Dengan adanya buku ini, diharapkan akan ada generasi-generasi baru yang terus mengembangkan keanekaragaman ikan hias di Indonesia. Sebab, sampai saat ini, diskus masih menjadi primadona ikan hias yang identik dengan dua suku kata, yakni ‘sulit dipelihara’. terutama bagi pemula.
Dengan demikian, peluang usaha di bidang budidaya ikan hias ini masih tinggi dan bisa dijadikan sebagai ladang penghasilan yang menguntungkan.