Pertanianku – Tanaman kesemek dapat ditanam dengan menggunakan bibit okulasi, cangkok, dan sambungan. Bibit dari biji jarang digunakan karena umur buahnya lama. Bibit okulasi atau cangkok mulai berbuah umur 3—4 tahun. Lahan yang akan ditanami kesemek harus diolah dengan cangkul sedalam 40 cm. Lahan yang sudah bersih dari gulma kemudian dibuat lubang tanam dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Jarak antara lubang tanam 6—8 m. Tiap lubang diberi pupuk kandang matang atau kompos organik sebanyak 20—30 kg.
Bibit okulasi (cangkok) dalam polibag yang tinggi telah mencapai 1 m ditanam tegak lurus dalam lubang. Polibag sewaktu dimasukkan ke dalam lubang dibelah dengan pisau kemudian ditarik pelan-pelan keluar supaya bibit tumbuh baik. Lubang kemudian ditutup dengan bagian tanah yang halus dan gembur, ditekan ke arah akar bibit sampai rapat, tidak ada rongga dalam lubang. Apabila perlu, setelah bibit ditanam diberi tongkat penguat bibit dengan bambu supaya tidak mudah roboh tertiup angin. Selanjutnya, bibit disiram air secukupnya supaya cepat segar, terutama pada musim kemarau.
Pemeliharaan yang penting adalah memberi pupuk buatan dan membuang benalu yang ada. Petani pada umumnya jarang memberi pupuk buatan, tetapi dianjurkan tiap empat bulan diberi pupuk NPK biru sebanyak 100—300 g/pohon/tahun tergantung umur tanaman sampai umur tiga tahun. Selanjutnya, pupuk diberikan enam bulan sekali. Setelah tanaman berbuah, pupuk NPK tersebut hanya diberikan sehabis panen buah sebanyak 300—500 g/pohon. Pupuk diberikan melingkar pohon di bawah kanopi daunnya, baik melalui parit (garitan) atau rorak atau lubang tugal.
Sumber: Buku Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah