Pertanianku – Dalam budi daya lobster, penggantian air merupakan hal yang mutlak dan sering dilakukan. Hal ini karena lobster sensitif terhadap kondisi kualitas air yang kurang baik. Selain untuk membersihkan sisa kotoran pada media budi daya, penggantian air yang sering akan merangsang lobster Cincangan wortel. Bisa diberikan ke lobster sebagai pakan untuk moulting. Penyiponan sebaiknya dilakukan dua hari sekali.
Untuk mempertahankan suhu tubuh lobster akibat penurunan suhu lingkungan yang mendadak, sebaiknya dipasang penghangat (water heater) di kolam budi daya, terutama untuk benih lobster yang masih kecil. Untuk budi day pembesaran dengan kepadatan yang cukup tinggi sebaiknya ke dalam kolam diberikan aerasi agar lobster lebih mudah untuk memanfaatkan oksigen dari media air. Untuk pembenihan, gunakan air media yang mengalir pelan, gemericik, dan diberi aerasi sehingga suplai air dibuat sedemikian rupa agar mengalir dengan gemericik. Kondisi ini sangat disukai oleh lobster dan merangsang lobster untuk melakukan pemijahan.
Jika menggunakan air dari sungai atau ingin mengelola air dengan resirkulasi dapat dilakukan penyaringan air dengan treatment bak biofilter. Bak biofilter dibuat dari lapisan yang paling bawah gravel besar, ijuk, arang aktif, pecahan karang, koral kecil, kerikil, gravel, dan spon. Air dari sungai atau dari hasil pembuangan budi daya dimasukkan ke dalam bak biofilter untuk disaring hingga bersih. Selanjutnya, air saringan baru dialirkan ke kolam pemeliharaan.
Sumber: Buku Budidaya Ikan di Kolam Terpal