Pertanianku – Keberadaan lahan pekarangan rumah yang “menganggur” sebenarnya sangat potensial dimanfaatkan untuk menanam sayuran. Sayuran yang nantinya dipanen dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga atau jika hasilnya berlebih, bisa dijual. Saat ini, sudah cukup banyak ibu rumah tangga yang menanam sayuran di lahan yang terbatas, antara lain dengan metode vertikultur atau penanaman bertingkat.
Pemanenan tanaman sayuran pada wadah vertikultur akan berbeda-beda, tergantung dari masa panen jenis sayuran yang ditanam. Bawang misalnya, memerlukan waktu panen sekitar tiga bulan sejak bibit dipindahkan ke wadah vertikultur, sedangkan tomat dan kangkung memerlukan waktu panen sekitar 1—1,5 bulan setelah bibit dipindahkan ke wadah vertikultur.
Komoditas pertanian merupakan produk yang cepat rusak. Akan tetapi, jika hasilnya hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur maka hal ini tidak menjadi masalah. Lain halnya jika hasilnya akan dijual, berarti harus diperhatikan proses pascapanennya, terutama kemasan yang digunakan. Tujuannya agar ketika dijual sayuran masih dalam kondisi segar. Oleh karena itu, usahakan penyimpanan dilakukan di tempat yang bersih dan dingin. Untuk pengemasan, cukup dengan menggunakan plastik.